YOGYAKARTA, 2 Oktober 2020 – Himpunan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta menyelenggarakan event lomba tahunan dengan sebutan nam “Reaksi”. Reaksi merupakan ajang perlombaan ilmu -ilmu dari beberapa konsentrasi yang ada di Ilmu Komunikasi. Reaksi kali ini tidak hanya diperuntukkan bagi mahasiswa di wilayah DIY dan Jawa Tengah saja seperti Reaksi di tahun-tahun sebelumnya, namun Reaksi tahun ini sudah dapat diikuti oleh mahasiswa yang berada di seluruh wilayah di Pulau Jawa. Kegiatan perlombaan dilaksanakan secara daring sejak 22 Agustus hingga 31 Oktober 2020 mendatang. Perlombaan dilaksanakan melalui lima tahapan mulai dari tahap open registration yang telah dilaksanakan pada 22 Agustus-29 September, tahap open submission yang sedang berlangsung sejak 22 Agustus hingga 7 Oktober, tahap 1st judging pada 24 Oktober mendatang,  tahap 2nd judging pada 29 Oktober mendatang, dan terakhir tahap session and awarding night pada 31 Oktober mendatang. Reaksi 2020 tidak hanya sebagai ajang perlombaan, namun juga bertujuan untuk menyampaikan pesan dan meningkatkan kesadaran mengenai isu kemanusiaan untuk khalayak masyarakat.

Ketua Reaksi UPNVY 2020 Cescadeva Naufal menerangkan “Reaksi tahun ini mengusung tema ‘Djalma Manoengsa’ diambil dari bahasa jawa yang berarti menjadi manusia dan dengan tagline ‘I see human but not humanity’ yang mengangkat isu sosial kemanusiaan yang menyeleweng dan marak terjadi akhir-akhir ini seperti isu rasisme, sexual harassment, juga isu body shaming.”

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya Reaksi tahun ketiga ini memiliki 4 bidang lomba yaitu  bidang advertising, broadcasting, jurnalistik, dan public relations dan 5 cabang lomba yaitu Vision, Siniar, Kinema, Potretwarta, dan Prakasita. Vision merupakan cabang lomba advertising dengan output poster dan infografis bertema “Nilai Manusia Tidak Bisa Dilihat dari Fisik”. Siniar merupakan cabang lomba baru di tahun ini di bidang broadcasting dengan output podcast bertema “Menghargai Perbedaan dan Belajar Berempati”. Kinema merupakan cabang lomba broadcasting dengan output audio visual berupa karya film pendek bertema “Manusia Harus Mengusahakan Keselamatan, Kesejahteraan, dan Keseimbangan untuk Kehidupan dan Alam Semesta”. Potretwarta merupakan cabang lomba berkonsentrasi pada bidang jurnalistik dengan output tulisan opini disertai infografis bertema “Menjadi Cahaya dalam Kehidupan”. Terakhir, Prakasita merupakan cabang lomba public relations dengan output proposal kreatif bertema “Dari Kita untuk Manusia”.

“Harapan saya untuk kegiatan Reaksi 2020 ini semoga berjalan sukses dan semoga isu yang kita angkat dari Reaksi 2020 ini tersampaikan pesannya kepada khalayak masyarakat, karena dengan adanya pandemi seperti ini kita harus benar-benar mengkonsep ulang, tidak seperti di tahun-tahun sebelumnya” tutup Cescadeva yang dihubungi melalui layanan pesan Whatsapp.Humas