Rektor UPN Veteran Yogyakarta, MenkopUKM, dan Ketua MPR RI Dorong Kemajuan Ekonomi Nasional melalui Forum Bisnis yang digelar oleh IA UPNVYK

  • Sabtu 29 Juli 2023 , 07:21
  • Oleh : Dewi
  • 1743
  • 4 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman_Rektor Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVYK) Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si, Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten  Masduki serta Ketua Majelis Permusyawaratan  Rakyat Republik Indonesia (Ketua MPR RI) Dr. h. Bambang Soesatyo, S.E., S.H.,M.B.A turut hadir  dalam sebuah diskusi forum bisnis yang diselenggarakan oleh Reuni Gede IA-UPNVY Tahun 2023, Sabtu, 29 Juli 2023 di Exhibition Hall Gedung Smesco Indonesia, Jl. Gatot Subroto, Pancoran, Kota Jakarta Selatan DKI Jakarta. Acara ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi antara alumni, pemerintah, dan dunia bisnis dalam mendorong kemajuan ekonomi nasional.

Diskusi forum bisnis ini dihadiri oleh sejumlah alumni yang telah sukses dalam berbagai bidang Pertambangan, Migas, Perkebunan, Pertanian, Perbankan dan Industri lainnya baik sebagai professional maupun berwirausaha.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si selaku Rektor UPN Veteran Yogyakarta menyampaikan apresiasinya terhadap kontribusi yang telah diberikan oleh para alumni dalam penyelenggaraan kegiatan ini. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara universitas, pemerintah, dan para pelaku bisnis dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan di bidang berbagai sektor.

Rektor UPNV YK, Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si mengatakan berdasarkan Global Competitiveness Index, pasar yang besar menjadi kekuatan dari Indonesia. Akan tetapi ada dua kelemahan yang masih menjadi pekerjaan rumah bersama, yaitu inovasi dan edukasi pembeli yang masih rendah. Akibatnya Indonesia kebanjiran produk-produk luar negeri yang memiliki inovasi lebih kuat.

Untuk mendorong masyarakat membeli produk-produk dalam negeri salah satu yang perlu ditanamkan adalah nilai bela negara. Nilai inilah yang selalu ditanamkan di kampus UPNV YK. "Saya menekankan pentingnya nilai bela negara, tidak ada satupun organisasi di dunia yang bisa survive tanpa memegang nilai, hanya nilai yang menyatukan. Banyak alternatif pilihan, tapi pilih produk dalam negeri, sebab nilai yang menyatukan," paparnya.

Selain menanamkan nilai bela negara, inovasi dalam negeri juga perlu didorong terus menerus, untuk meningkatkan daya saing. Mengikuti perubahan dan tantangan yang ada melalui inovasi yang kuat. "Inovasi terus menerus itu yang penting. Dunia bergerak dengan cepat. Apakah bisnis kita seperti dulu? tentu tidak, kita harus kreatif, inovatif, mengikuti perubahan," jelasnya.

Ketua Ikatan Alumni UPNV YK, Gus Hans menyampaikan Jakarta dipilih untuk kegiatan Forum Bisnis agar gaungnya lebih menasional. Melalui forum ini pada alumni UPNV YK diajak untuk memberikan sumbang sih pemikiran dan pengalamannya untuk mendorong kemajuan bangsa.

"Digelar di Jakarta agar resonansi gerakan kita semakin menasional. Berbagai pandangan para alumni yang bekerja di berbagai bidang akan ditampung dan didiskusikan dalam forum ini," ucapnya.

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo mengatakan kegiatan ini menjadi semangat yang luar biasa untuk mempertahankan dan melakukan upaya-upaya bela negara, khususnya dari sisi ketahanan ekonomi. Menurutnya salah satu yang perlu disyukuri adalah kemampuan Indonesia bertahan meski dihantam pandemi Covid-19. Sebab beberapa negara lain terancam kolaps.

"Melalui penyelenggaraan Forum Bisnis, kami melihat semangat luar biasa dari saudara-saudara untuk terus mempertahankan atau melaksanakan bela negara," tuturnya.

Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.50/2020 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) yang memberikan peluang kepada jasa platform ikut bermain dalam perdagangan barang menjadi sebuah tantangan. Sebab mengancam bisnis UMKM.

Saat ini ada 60 juta lebih UMKM di Indonesia, sebanyak 21 juta UMKM sudah terhubung dengan digital dan target tahun ini menjadi 24 juta UMKM. Untuk melawan raksasa ini pemerintah perlu turun tangan. Misalnya TikTok yang membawa barang-barang dari China, akan menjadi saingan berat UMKM. "Sehingga pemerintah harus ambil bagian," tegasnya.

Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan event ini dalam rangka memperkuat kewirausahaan dan memperkuat UMKM. Melalui forum semacam ini akan menggerakkan masyarakat membeli dan mencintai produk dalam negeri. Sebesar 53% ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi masyarakat.

"Cinta produk lokal akan punya dampak pada perekonomian nasional, 97% lapangan pekerjaan disediakan oleh sektor mikro, sektor informal, jadi kalau ekonomi ini melemah akan punya dampak pada perekonomian nasional," ujarnya.

Kampus, kata Teten, perlu dilibatkan untuk memproduksi entrepreneur. Sehingga tercipta para entrepreneur yang bisa bersaing di pasar domestik dan luar negeri. Dan melahirkan ide bisnis baru.

"Kita harus mencetak entrepreneur baru dengan produk baru, agar investor lama gak terbunuh. Saya berharap UPNV YK bisa menjadi bagian pencetak entrepreneur, saya rasa sudah banyak lulusannya jadi entrepreneur. Kampus dan alumni harus jadi kekuatan," ungkapnya. (*)

Mereka berbagi pengalaman, ide-ide inovatif, serta memberikan wawasan tentang tantangan dan peluang yang ada dalam mengembangkan bisnis di era digital saat ini.

Acara Forum Bisnis yang digelar oleh IA UPNVYK ini menjadi bukti nyata komitmen universitas, pemerintah, dan alumni dalam upaya membangun ekonomi nasional yang kuat dan berdaya saing global. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, diharapkan dapat tercipta era baru di dunia bisnis yang memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan kemajuan negara.