SLEMAN – Komitmen UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) sebagai kampus hijau lestari (Sustainable Green Campus) yang tertuang dalam Keputusan Rektor No. 11 tahun 2017 terus didengungkan dan diimplementasikan.

Hal ini tercermin dari komitmen UPNVY dalam mengurangi sampah plastik di lingkungan kampus. Program Studi Teknik Lingkungan merupakan salah satu prodi yang konsisten melaksanakan pengurangan dan penangan sampah plastik.

“Kami sudah memulai mengganti kardus snack dengan luch box, air mineral kemasan dengan dengan tumbler pada setiap kegiatan, baik rapat maupun saat kuliah lapangan.” Kata Kepala Jurusan Teknik Lingkungan, Dr. Andi Sungkowo

Diakui Andi merubah kebiasaan penggunaan kemasan plastik bukanlah hal mudah, untuk itu pihaknya secara konsisten melakukan sosialisasi.

“Kami membuat poster pemilahan sampah dan ditempel di tempat-tempat yang bisa dilihat banyak orang.” Katanya.

Pihaknya, kata Andi menyiapkan tong sampah dan membaginya kedalam tiga jenis yakni sampah layak kompos, layak jual dan layak buang.

Sivitas akademika wajib membuang samah dan memilahnya sesuai jenis.

“Kami juga memberikan pelatihan untuk petugas kebersihan  agar tidak mencampur sampah yang sudah dipilah. Sampah layak jual ini bisa menambah penghasilan para petugas kebersihan.” Katanya.

Komitmen pengurangan sampah plastik di Program Studi Teknik Lingkungan kata Andi merupakan hasil omplementasi hibah kelembagaan yang dipimpin olehnya dan dosen Ika W Wididarti, S.Si, M.Eng.

Sebelumnya komitmen pengurangan sampah plastik juga sudah digaungkan pada Pekan Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara (PKKBN) yang berlangsung  tanggal 12 - 17 Agustus 2019 lalu. Pada acara orientasi tersebut sebanyak 3000 mahasiswa baru dan 500 orang panitia diwajibkan membawa tumbler.

“Panitia menyiapkan air minum isi ulang untuk mahasiswa dan panitia. Ini merupakan komitmen kami bersama.” Kata M.Irhas Effendi, Rektor UPNVY.

Tahun ini, kata Irhas merupakan kali pertama bagi UPNVY mewajibkan mahasiswa baru membawa tumbler sebagai wujud komitmen pengurangan sampah plastik.

Hasilnya menurut Irhas, sampah plastik terutama kemasan air mineral dapat berkurang. Ia berharap komitmen ini tetap terus dijalankan oleh sivitas akademika. (wwj/humas)