SLEMAN - Seiring perkembangan jaman dan kemajuan teknologi, perguruan tinggi dituntut untuk menyesuaikan agar menghasilkan lulusan yang kompeten. Untuk itu, sejak 2012 perguruan tinggi mulai menggunakan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) sebagai acuan pembelajaran. Melalui KKNI, seorang sarjana saat lulus tidak hanya bermodalkan ijazah saja tetapi berdampingan dengan SPI (Surat Pendamping Ijazah) yang bisa didapat dari magang ataupun sertifikasi profesi.

UPN melalui Pusat Studi Mineral mengadakan Diklat “Ahli K3 Migas” BNSP tanggal 22-25 Februari 2018 mendatang bertempat di Ruang Audio Visual Pusat Kajian Geoteknologi Mineral, Kampus 2 UPN “Veteran” Yogyakarta. Acara ini dapat diikuti oleh umum, baik mahasiswa, fresh graduate, hingga praktisi.

Hari pertama akan diisi dengan pemaparan materi dari Pusdiklat Cepu dan praktisi. Hari kedua diisi dengan materi dan praktek alat. Selanjutnya hari ketiga akan diisi dengan beberapa materi dan simulasi di lapangan. Puncaknya, ujian akan dilaksanakan hari Minggu berupa ujian tertulis dan wawancara.

“Asesor penilai langsung dari LSP Energi Jakarta, dan sertifikat dikeluarkan oleh BNSP. SPI ini nilainya tinggi sehingga akan sangat berguna. Perguruan tinggi yang mengadakan ini hanya UGM dan UPN,” ujar Dr. KRT. Nur Suhascaryo, M.T saat ditemui di Museum Geologi.

Mahasiswa didorong untuk mengikuti kegiatan ini, atau sertifiaksi profesi lainnya. Bagi anda yang tertarik, bisa mengikuti gelombang ke-8 yang akan diadakan 22-25 Maret 2018. Untuk informasi lebih lanjut bisa menghubungi Aryo - 081274685332. (Lucia Yuriko)