DOSEN UPN VETERAN YOGYAKARTA BANTU KELOMPOK TANI MENGOLAH LIMBAH DAPUR
Sleman - Sejumlah Dosen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) menyelenggarakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) Kelompok Wanita Tani dalam pengolahan limbah dapur menjadi Eco-Enzim sebagai pupuk organik cair dan pestisida.
Kelompok Wanita Tani (KWT) Ngentak Lestari dengan Ketua Lindawati bertempat di kelurahan Seloharjo, Kepanewon Pundong, Kabupaten Bantul, DIY. Beranggotakan 20 orang kelompok ini berupaya melakukan pemberdayaan wanita tani untuk maju dan mandiri memanfaatkan hasil pertanian dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.
Kegiatan yang telah dilakukan oleh KWT Ngentak Lestari adalah menanam sayuran organik di pekarangan rumah, menjual produk sayuran secara bersama-sama di pasar tani Kabupaten Bantul.
Permasalahan yang dihadapi KWT Ngentak Lestari adalah sayuran yang ditanam di pekarangan kurang baik pertumbuhannya akibat serangan hama penyakit. Hal ini menyebabkan produksi sayuran menurun dan jika dijual harganya rendah. Selain itu limbah rumah dapur, sampah organic menumpuk, yang belum dimanfaatkan menimbulkan masalah lingkungan.
Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang didanai Hibah Kemdikbudristek dilakukan oleh Tri Wibawa ST, MT, Endah Wahyurini SP MSi, dan Suratna, S.Sos., M,AB. Program ini bertujuan peningkatan produktivitas ekonomi Kelompok Wanita Tani secara terpadu dan bersinergi melalui perbaikan budidaya tanaman sayuran secara organik pemanfaatan limbah dapur sebagai bahan pembuatan Eco-Enzim dan kemandirian pangan.
Tri Wibawa ST, MT dalam keterangan tertulisnya Jumat (23/9/2022) menuturkan kegiatan PKM berupa pelatihan pembuatan Eco Enzim, membuat green house sebagai percontohan budidaya sayuran secara hidroponik, pengadaan fasilitas hidroponik dan pendampingan.
"Penyuluhan dan pendampingan yang dilakukan beberapa Dosen UPNVY juga melibatkan mahasiswa secara teori dan praktek di rumah salah satu wanita tani," ujarnya.
Pembuatan Eco-enzim dengan mencampurkan bahan 300 gram sampah organik (buah, sayuran) 100 gram gula jawa 1 L air. Bahan-bahan tersebut kemudian dimasukkan didalam wadah, diaduk dan ditutup rapat. Kemudian didiamkan selama 3 bulan agar terjadi fermentasi.
Sementara itu Endah Wahyurini SP, MSi menyampaikan bahwa budidaya sayuran organic secara hidroponik di dalam green house dapat mencegah serangan hama penyakit, pertumbuhan tanaman optimal sehingga produksi meningkat.
Eco enzim dapat digunakan sebagai pupuk alami dan pestisidia yang efektif sehingga menekan biaya dan dapat dibuat dengan cara yang mudah. Penggunaan sebagai pupuk cair dengan cara mengencerkan setiap 30 ml larutan eco enzyme ke dalam 2 L air kemudian disemprotkan pada tanaman.
Suratna, SSos, M.AB mengharapkan melalui edukasi pada masyarakat KWT Ngentak Lestari tentang pengolahan limbah dapur ini, agar masyarakat paham dan menyadari bahwa limbah sampah organik yang dihasilkan itu dapat diolah kembali sehingga dapat mengurangi pencemaran lingkungan.
Tim Program PKM UPNVY, selain memberikan motivasi, juga menghibahkan bantuan berupa alat hidroponik, green house, pupuk AB mix, benih tanaman dan alat pembuatan Eco enzim, Selama kegiatan pelatihan dan pendampingan, para peserta terlihat sangat aktif dan bersemangat.