Mengenal Lebih Dekat, Valeria Paulini Atlit Renang Andalan UPNVY

  • Kamis 07 Februari 2019 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1385
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

SLEMAN - Beberapa waktu lalu ajang Kejuaraan Renang Antar Sekolah dan Perguruan Tinggi 2019 diselenggarakan di Kolam Renang Tirta Krida, Komplek Akademi Angkatan Udara Yogjakarta, tepatnya tanggal 2-3 Februari 2019. Pada kompetisi renang tingkat nasional tersebut UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) berhak mendapatkan tropi dan dinobatkan sebagai Perguruan Tinggi terbaik karena berhasil membawa pulang sembilan medali emas. UPNVY meninggalkan perguruan tinggi lainnya yaitu UGM, UNY, dan lainnya.

Nama harum UPNVY di kejurnas tersebut tak lepas dari sosok Valeria Paulini Yuwono, mahasiswi angkatan 2018 Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik Industri. Paulini berhasil menyapu bersih medali emas dari sembilan nomor perlombaan yang diikuti.

Saat dihubungi melalui pesan singkat pada hari Rabu (6/2), Paulini mengaku gembira dan terharu bangga atas prestasi yang diraihnya.

“Saya senang sekali semua nomor bisa mendapatkan juara. Meskipun awalnya kurang yakin bisa sapu bersih karena bentrok dengan jadwal kuliah sehingga harus mengurangi jadwal latihan.” Kata perempuan kelahiran Yogyakarta, 15 Mei 2000.

Paulini mengawali perlombaan pada hari Sabtu (2/2) dengan terjun di nomor 100 m gaya kupu-kupu, 50 m gaya dada, 100 m gaya bebas dan 50 m gaya punggung. Pada hari pertama ini ia berhasil mendapatkan 4 medali emas.

Pada hari kedua mahasiswi semester dua tersebut kembali meraih 5 medali emas masing – masing dari nomor 100 m gaya punggung, 50 m gaya kupu-kupu, 200 m gaya ganti, 100 m gaya dada, dan 50 m gaya bebas.

Medali emas yang diperoleh Paulin kali ini bukanlah persembahan pertama untuk UPNVY. Pasalnya selama ini anak ke 3 dari 3 bersaudara pasangan Agus Sudjiantoro Yuwono dan Weli Waliem merupakan atlet renang andalan UPNVY.

Pada November tahun 2018 lalu ia sudah menyumbangkan dua medali emas pada Pekan Olah Raga Mahaiswa Daerah (POMDA DIY).

Meskipun berhasil memborong semua emas, namun bagi perempuan penggemar permainan gim dan travelling tersebut belum cukup puas. Pasalnya rekor waktu yang ia raih pada pertandingan tersebut belum berhasil memecahkan rekor nasional.

“Saya berharap masih diberikan kesempatan untuk mengejar ketertinggalan. Saya ingin menjadi atlet profesional yang bisa mempersembahkan prestasi untuk negara.” Kata perempuan dengan tinggi 171 cm tersebut.

Selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan, bagi Paulin renang juga menjadi pelampiasan permasalahan yang ia hadapi. Selain itu, menurutnya olah raga yang ia pelajari sejak kecil tersebut dapat meningkatkan kepercayaan diri.

“Saya berlatih renang sejak umur 6 tahun dengan mengikuti club. Berbagai kejuaraan pernah saya ikuti, dan yang paling berkesan di Indonesia Open 2017 karena waktu yang saya pecahkan banyak yang bagus. Hal ini membuat saya jadi lebih percaya diri.” Ceritanya.

Tidak hanya renang dengan nomor jarak dekat, Paulin juga pernah mengikuti lomba di perairan terbuka sejauh 5 km. Ia mengikuti ajang Open Water Swimming Teluk Ambon

yang berlangsung pada tahun 2016.

Mengikuti kejuaran renang di laut merupakan pengalaman kali pertama bagi Paulin. Ia mengaku belum mengetahui cara atau strategi berenang di laut.

“Karena belum paham saya minta nasehat senior dan pelatih. Awalnya saya merasa ragu dan cemas tapi untungnya lancar sampai garis finish.” Ceritanya.

Sempat kelelahan karena harus berenang jarak jauh dan melawan gelombang laut, Paulini membuktikan usaha kerasnya dengan perolehan medali Perak. Ia menjadi juara ke dua pada ajang yang diikuti oleh puluhan atlet renang profesional tersebut.

“Saya tidak menyangka karena di situ saya pertama kali ikut ajang open water swimming dan sekaligus mendapatkan juara.” Kisahnya.

Selama mengikuti kompetisi, Paulin mengaku sering mendapatkan juara. Tak terhitung koleksi piala dan medali yang pernah ia raih. Meskipun demikian diakui Paulin, berbagai tantangan pernah ia hadapi saat menggeluti olah raga air tesebut.

Ia pernah cedera saat latihan dan hampir putus asa. Namun dorongan orang tua dan teman-teman dekatnya memotivasinya untuk terus berusaha. (wwj/humas)