Pantang Menyerah Jadi Modal Peserta Ikuti Ujian

  • Minggu 15 Juli 2018 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1394
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

SLEMAN - Bisa melanjutkan kuliah di perguruan tinggi merupakan impian bagi sebagian besar siswa. Hal itu juga yang diimpikan oleh Anis Wulandari, salah satu peserta ujian Seleksi Mandiri (SM) yang digelar Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY), Minggu (15/7/2018). Meskipun di tangan kanannya masih menempel plester kain berwarna putih yang menutup luka bekas jarum infus ia tetap semangat mengikuti ujian.

Perempuan kelahiran Klaten, 26 Oktober 2000 ini diantar sang paman ke ruang ujian setelah mendapatkan ijin dari Rumah Sakit tempat ia dirawat. Sudah seminggu Anis dirawat di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta karena menderita Lupus.

“Tadi pagi langsung dari rumah sakit, Alhamdulillah diperbolehkan oleh dokter. Ayah masih mengurus administrasi di Rumah Sakit, jadinya saya diantar paman,” katanya saat menunggu di depan ruang kelas khusus Gedung UPT Teknologi Informasi UPNVY.

Anak kedua dari dua bersaudara ini bercerita dirinya didiagnosa Lupus saat di bangku SMP, sejak itu ia menjalani pengobatan rutin. Bagi Anis, sakit tak menghalanginya untuk belajar. Saat perawatan di rumah sakit, ia tetap menyempatkan diri belajar untuk mempersiapkan ujian.

“Setelah kemoterapi saya coba menyempatkan belajar contoh soal. Tapi hanya belajar sedikit karena kondisi masih lemas,” ujar Anis.

Ia memilih di Prodi Teknik Agribisnis sebagai pilihan pertama dan Agroteknologi sebagai pilihan kedua.

Anis berharap agar bisa lulus ujian sehingga dapat menikmati bangku kuliah. Dirinya mengaku sengaja memilih kedua progam studi tersebut karena ingin mewujudkan mimpinya menjadi entrepreneur.

“Saya seneng menjadi wirausaha. Sejak SMP saya mencoba berjualan makanan hasil buatan sendiri,” akunya.

Anis berjanji jika lulus dia akan bersungguh-sungguh menimba ilmu dibangku kuliah hingga tuntas.

Di Kampus UPN Condongcatur, para peserta ujian soshum terlihat sudah memasuki ruangan. Berbeda dengan saintek yang memulai ujian pada pukul 07.30 WIB, peserta kelompok ujian soshum memulai pada pukul 10.00 WIB, salah satunya Chairul Ardi (18th).

Ia mengaku gigih belajar untuk menghadapi ujian ini. Pemuda alumni SMK Negeri 1 Tapung, Kabupaten Kampar, Riau ini mengaku nilai UN nya tidak begitu baik, sehingga ia belajar lebih giat untuk lolos ujian.

“Saya disarankan oleh tetangga untuk kuliah di UPN. Selain bagus, saya berharap dengan berkuliah disini bisa mendapatkan pekerjaan dengan bekal ilmu yang saya peroleh,” ujarnya.

Pada SM kali ini Chairul memilih Program Studi Ekonomi Pembangunan sebagai pilihan pertama dan Hubungan Masyarakat di pilihan kedua.

Selamat ujian, semoga sukses !!! (wwj/humas)