Prodi Teknik Pertambangan UPN "Veteran" Yogyakarta Berkolaborasi Dengan IKAMinerba Gelar Workshop Geoteknik, Berikan Kontribusi Mendorong Praktik Pertambangan Yang Baik
YOGYAKARTA - Prodi Teknik Pertambangan Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNV YK) menggelar Workshop Geoteknik bertajuk Dalam Upaya Pelaksanaan Kegiatan Pertambangan yang Baik (GMP) di Horison Ultima Riss Yogyakarta pada 3-4 Agustus 2023. Bekerjasama dengan Yayasan Alumni Mineral dan Batubara (IkaMinerba) didukung perusahaan di Bidang Minerba yang terdaftar di Direktorat Jenderal Minerba.
Rektor UPNV YK, Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si mengatakan Workshop Geoteknik menjadi upaya dalam mendorong pelaksanaan kegiatan pertambangan yang baik. Geoteknik memiliki peran yang cukup penting, mengintegrasikan antara struktur geologi dan teknik rekayasa guna membangun sebuah proses pertambangan yang baik.
Di sektor pertambangan, dunia fokus pada tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Indonesia sudah menyepakati SDGs yang memiliki empat pilar penting. Di antaranya, Pilar Pembangunan Sosial, Pilar Pembangunan Ekonomi, Pilar Pembangunan Lingkungan, dan Pilar Pembangunan Hukum dan Tata kelola.
"Kegiatan ini memiliki makna yang strategis, guna mendorong pertambangan yang baik. Apakah pertambangan sudah mensupport pembangunan ekonomi, pengentasan kemiskinan, memperhatikan aspek lingkungan, dan lainnya. Pertambangan juga perlu mendorong pembangunan ekonomi di sekitarnya," ucapnya, Kamis (3/8/2023).
Pertambangan yang baik diharapkan bisa memperhatikan aspek lingkungan. Salah satu isu penting dari pertambangan adalah penanganan pasca tambang. Tidak hanya masalah lingkungan, pertambangan yang baik juga harus memperhatikan aspek keselamatan kerja.
"Saya kira dengan demikian kegiatan ini menjadi strategi dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dari sektor pertambangan, sekaligus dalam rangka mencapai tujuan SDGs," lanjutnya.
Direktur Teknik Lingkungan/Kepala Inspektur Tambang Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sunindyo Suryo Herdadi mengatakan pemerintah sudah memiliki agenda penilaian Good Mining Practices. Sejak Juni juga telah menerjunkan tim ke lapangan untuk melihat kinerja dari pengelolaan pertambangan yang baik.
"Kami melihat dinamika Geoteknik dalam perspektif kebijakan. Dulu di UU Nomor 11 Tahun 1967, kami lebih menekankan bagaimana investasi masuk. Kemudian di UU Nomor 4 Tahun 2009, lebih selektif pada kegiatan tambang yang baik, selanjutnya di UU Nomor 3 Tahun 2020, kami menekankan kembali pada nilai-nilai tata kelola pertambangan nasional, kemudian juga keberpihakan pada prioritas nasional dan kepastian hukum pada investor. Semua ini harus dalam konteks lingkungan," jelasnya.
Di dalam menjalankan kegiatan pertambangan yang baik ditekankan juga beberapa aspek. Seperti aspek teknik pertambangan, konservasi Minerba, keselamatan dan kesehatan kerja pertambangan, keselamatan operasi pertambangan, pengelolaan lingkungan hidup pertambangan, Reklamasi, dan Pascatambang, serta Pascaoperasi. Kemudian pemanfaatan teknologi, kemampuan rekayasa, rancang bangun, pengembangan, dan penerapan teknologi pertambangan.
"Ini menjadi komitmen pemerintah untuk melihat parameter atau variabel tambang yang dulu mungkin dipandang tidak ekonomis, sekarang dengan teknologi itu bisa menjadi ekonomis," lanjutnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, UPNV YK sebagai kampus energi yang memiliki banyak akademisi diharapkan juga bisa memberikan sumbangsihnya di sektor pertambangan. Pertambangan merupakan bisnis dengan risiko tinggi dan padat teknologi. Dalam praktiknya pertambangan juga harus memprioritaskan pemenuhan kebutuhan dalam negeri. Menurutnya ini menjadi wujud Belanegara yang kontekstual saat ini.
"Alumni dan para pekerja tambang yang luar biasa, berkontribusi menjaga menjaga agar kegiatan tambang berjalan baik. Tentunya mereka telah memberikan kontribusi pada esensi Belanegara," paparnya.