UPN "Veteran" Yogyakarta laporkan hasil survey kepada Bupati Bojonegoro

  • Kamis 14 April 2016 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1733
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Bojonegoro (Media Center) – Tim Universitas Pembangunan Nasional Veteran (UPNV) Yogyakarta, melaporkan kepada Bupati Bojonegoro, Jawa Timur, Suyoto, terkait hasil survei sejumlah lokasi yang bisa dikembangkan sebagai wisata alam “geoheritage”, Senin (14/4).

“Ada sejumlah lokasi di Bojonegoro, yang bisa dikembangkan sebagai wisata alam “geoheritage”,” kata Ahli Geologi UPNV Yogyakarta Dr. Sujatmika Setiawan, MT., di Bojonegoro, Senin (14/4).

Dalam pertemuan dengan Bupati Bojonegoro Suyoto, ia didampingi dengan Kepala Puslitbang LPPM UPNV Dr.Srisuryaningsum, dengan anggota tim lainnya, yaitu, Dr. Prajudi, Dr.Edi Susilo, dan Dyas Prastiwi Kumastuti,S.I.Kom.

Sesuai data, lokasi yang sudah disurvei Tim UPNV Yogyakarta, antara lain, lapangan minyak Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Kahyangan Api dan sumur “blekutuk” di Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem.

Selain itu, juga Kedungmaor, di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, dan sumber air panas di Desa Jari, di Kecamatan Gondang, yang memiliki keterikatan satu dengan yang lainnya terkait potensi migas.

“Orang bisa melihat langsung rekahan batuan tempat mengendapnya minyak yang ada di permukaan, sama dengan di perut bumi di lokasi penambangan minyak Wonocolo, Kecamatan Kedewan,” jelas Jatmika.

Pada kesempatan itu, juga dilaporkan penelitian yang sudah dilakukan di komunitas Samin di Dusun Jepang, Desa Margomulyo, Kecamatan Margomulyo, terkait rencana pembuatan buku terkait perjuangan Ki Samin Surosentiko.

Sesuai gambaran yang ada, katanya, Hardjo Kardi (84), trah Samin Surosentiko, meskipun rakyat biasa, tapi memiliki falsafah yang tinggi dalam menghadapi hidup.

“Pembuatan buku Samin Surosentiko ini untuk memberikan gambaran kepada generasi muda bahwa Samin Surosentiko bukanlah memiliki gambaran negatif, sebagaimana yang berkembang selama ini,” jelas dia.

Sesuai rencana, Tim UPNV Yogyakarta akan memprentasikan sejumlah objek wisata di Bojonegoro, kepada Badan Geologi Nasional Kementerian ESDM, sebagai persyaratan Bojonegoro ditetapkan sebagai wisata alam “geoheritage”.

“Persyaratannya sedikitnya ada sembilan lokasi objek wisata yang minimal standar nasional,” ucapnya, menambahkan.