Mahasiswa Komunikasi UPN Wakili Indonesia dalam d’CACTH 2018 Bangkok
Yogyakarta – Lima belas mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta akan mewakili Indonesia dalam gelaran de-Centralized Asian Transnational Challenges (d’CATCH) 21-27 Januari 2018 di Bangkok, Thailand. Acara yang dilakukan di Chulalongkorn University ini adalah agenda tahunan yang diikuti oleh 5 negara termasuk Indonesia. Tahun ini menjadi penanda 15 tahun d’CATCH yang digelar pada setiap tahunnya.
Mahasiswa yang tergabung dalam tim Indonesia tersebut adalah M. Kevin Dovara, Nada Rizqi, Malida Zulfaniazahra,Rafika Riniptasari, Erni Irdewanti, Clarisza Isabel, Monica Naomi, Rio Har Pratama, Dina Setiani, Alifa Justisia, Awaludin Gilang, Jihan Anindita, Choirunnisa Nabila, dan Laili Choirunnissa, Rizky Ananda Basuki. Mereka akan didampingi oleh dosen Jurusan Ilmu Komunikasi, Senja Yustitia, M.Si
Selain Indonesia yang diwakili Jurusan Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta, ada Communication University of China (China), University Santo Tomas (Philiphina), Kanda University of International Studies (Jepang) dan Chulalongkorn University (Thailand) yang kali ini menjadi tuan rumah. Selama di Bangkok, mahasiswa dari 5 negara tersebut akan melakukan presentasi dan diskusi terkait video yang telah mereka produksi sebelumnya. Gelaran d’CATCH kali ini mengusung tema ‘NEXT’ yang dibagi kedalam 5 sub-tema yakni Alternative, Media, Food, Lifestyle, dan Relationship. “Ada 3 mahasiswa kami yang terbagi kedalam tema-tema tersebut. Mereka sudah bekerja sejak beberapa bulan lalu dan siap untuk berdiskusi dengan mahasiswa lain di Bangkok,” papar M. Edy Susilo, M.Si, Koordinator d’CATCH Indonesia tahun 2018. Selanjutnya, berbagai mahasiswa dengan tema yang sama akan melakukan produksi bersama di Bangkok untuk menghubungkan masing-masing video dalam jalinan cerita yang sama.
Ada banyak cerita menarik yang diangkat dalam video tim Indonesia. Misalnya pada video tema Food, mahasiswa yang diwakili oleh Awaludin, Jihan dan Nabila menceritakan tentang kopi di tanah air yang kini tidak hanya dipandang sebagai kuliner namun juga komoditas industri. Video lainnya, misalnya pada tema Alternative, Dovara, Dina dan Laili mengangkat fenomena musisi alternatif di Indonesia yang menjadi kekuatan baru pada dunia musik. Keprihatinan mahasiswa tentang pelanggaran hak cipta juga coba diangkat pada video tema Media yang beranggotakan Malida, Nada serta Rio.
Menariknya, mahasiswa tidak hanya berkutat pada bahasan-bahasan serius, namun juga berusaha menunjukkan problem nyata di kalangan generasi muda. Hal itu terlihat pada video tema Relationship yang menyoroti aplikasi online dating. Media yang dipakai untuk menemukan pasangan hidup ini menurut Monica, Rizky dan Radika tak jarang justru berakhir dengan kesedihan, alih-alih kebahagiaan. Video tema Lifestyle juga melihat kondisi terkini anak muda yakni banyaknya orang yang menekuni hobi lari. Di video ini, Alifa, Clariza dan Erni mempertanyakan benarkah mereka lari untuk kesehatan atau justru hanya sebagai eksistensi semata.
Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi UPN “Veteran” Yogyakarta Dr. Subhan Afifi mengungkapkan apresiasinya kepada mahasiswa yang telah bekerja keras dan mempersiapkan video untuk dipresentasikan. “Diskusi dan komunikasi lintas budaya antar mahasiswa tersebutlah yang menjadi nafas penting d’CATCH. Mahasiswa tidak hanya membuat video namun juga berusaha memahami dan bekerjasama. Halangan bahasa, serta kultur yang berbeda menjadi bagian dari rintangan komunikasi yang harus dipecahkan,” paparnya. Itu sebabnya, Jurusan Ilmu Komunikasi berkomitmen untuk selalu mengirimkan wakil-wakilnya karena kebermanfaatan d’CATCH yang sangat tinggi bagi mahasiswa. Menurutnya, pengalaman internasional seharusnya menjadi sesuatu hal penting untuk dilalui setiap mahasiswa agar wawasan dan kepercayaan diri senantiasa meningkat.