YOGYAKARTA - Sebanyak sepuluh mahasiswa dari Universiti Malaya (UM), Malaysia, berpartisipasi dalam Short Term Mobility Program ke Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. Program ini berlangsung selama empat hari, mulai 28 November 2024 hingga 1 Desember 2024.

Dr. Ir. Tedy Agung Cahyadi, S.T., M.T., IPM, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknologi Mineral dan Energi (FTME), mengatakan, program ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara kedua universitas melalui pertukaran pengetahuan, pengalaman akademik, dan budaya.

“Kami sangat bahagia sekali bisa menyambut kedatangan Saudara Saudari ke kampus UPN Veteran Yogyakarta. Program ini merupakan langkah strategis untuk membangun kolaborasi yang lebih erat serta memperkaya wawasan akademik, pengetahuan, dan budaya,” ujar Wakil Dekan FTME dalam sambutannya pada Acara Pembukaan Short Term Mobility Program Universiti Malaya, Kamis (28/11/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Dekan Bidang Akademik FTME juga memperkenalkan lebih dalam mengenai UPN Veteran Yogyakarta, khususnya FTME sebagai ujung tombak universitas. FTME merupakan fakultas ilmu kebumian yang memiliki program studi paling lengkap di Indonesia, yaitu Teknik Geologi, Teknik Geofisika, Teknik Geomatika, Teknik Perminyakan, Teknik Pertambangan, Teknik Metalurgi, dan Teknik Lingkungan.

Program studi tersebut, mempelajari mulai filosofi dan dasar-dasar ilmu kebumian, eksplorasi hingga  ekstraksi  sumber daya mineral dan energi, serta konservasi dan pengelolaan dampak lingkungan.

“UPN Veteran Yogyakarta sudah berdiri cukup lama sejak 1958, yang didirikan oleh para veteran pejuang kemerdekaan RI. Selanjutnya, FTME merupakan fakultas yang memiliki positioning kuat di UPN Veteran Yogyakarta,” jelas Wakil Dekan Bidang Akademik FTME.

Dalam program ini, para mahasiswa Universiti Malaya mengikuti berbagai kegiatan. Setelah acara pembukaan, para mahasiswa Universiti Malaya mengikuti diskusi panel bersama mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta. Mereka juga diajak berkeliling Kampus Bela Negara.

Pada hari kedua, para mahasiswa Universiti Malaya diajak berkunjung ke PT Pertamina EP di Cepu, Central Processing Plant (CPP) Gundih, dan lapangan minyak Kawengan di Kecamatan Senori, Kabupaten Tuban. Lapangan minyak yang dibangun pada 1894 ini, merupakan salah satu sumur minyak tua di Indonesia setelah Kilang Wonokromo.

Selain kegiatan akademik, mahasiswa Universiti Malaya juga diajak untuk mengunjungi beberapa situs budaya terkenal di Yogyakarta pada hari ketiga dan keempat. Mulai dari mengunjungi Candi Prambanan, Jalan Malioboro, dan Merapi Museum. Kegiatan ini memberikan wawasan tambahan tentang nilai-nilai tradisional Indonesia yang kaya akan sejarah.