Manajemen dan Ilmu Komunikasi Paling Favorit

  • Senin 31 Agustus 2020 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1918
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

SLEMAN –Tercatat sebanyak 18.700 orang mendaftar mengikuti Seleksi Mandiri UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) tahun akademik 2020/2021 melalui jalur penerimaan nilai UTBK dan Ujian Tulis Berbasis Cetak (UTBC).  Dari jumlah tersebut sekitar 2.200 pendaftar merupakan peserta Kartu Indonesia Pintar – Kuliah.

Jumlah pendaftar ini mengalami peningkatan dua kali lipat dibanding tahun 2019. Namun pendaftar terbanyak yang mengikuti seleksi dengan nilai UTBK.

Dari jalur nilai UTBK dan UTBC program studi (prodi) Ilmu Komunikasi dan Manajemen menjadi prodi tervaforit di kelompok soshum pada penerimaan Seleksi Mandiri jalur nilai UTBK dan UTBC.

Sedangkan di kelompok saintek, prodi Informatika dan Teknik Industri menempati urutan tervaforit para pendaftar.

"Tingkat ketetatan penerimaan mahasiswa baru cukup tinggi meski ditengah pandemi," ujar Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UPNVY disela ujian, Minggu (30/8).

Hendro menyampaikan tahun ini UPNVY membuka 3 jalur Penerimaan Mahasiswaan Baru melalui Seleksi Mandiri. Yaitu Penerimaan Jalur Prestasi, nilai UTBK dan UTBC. Penerimaan Jalur Prestasi hasilnya sudah diumumkan pada 7 Agustus 2020 lalu. Untuk nilai UTBK menggunakan nilai pada seleksi SBMPTN dan UTBC tesnya dilaksanakan selama dua hari ini (29-30/8).

Menurut Hendro, ujian sengaja tidak hanya dipusatkan di DIY namun luar kota yaitu Semarang dan Purwokerto untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19 di kota ini. Karenanya kampus berkoordinasi dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jawa Tengah.

Di Purwokerto, ujian diikuti 340 peserta, sedangkan di Semarang diikuti 360 peserta. Dari total peserta, Jurusan Teknik Pertambangan dan Ilmu Komunikasi paling banyak peminatnya.

"Kalau peserta luar Jogja yang ikut ujian di Jogja sekitar 48 persen. Mereka harus membawa surat sehat dan memenuhi syarat-syarat ujian sesuai protokol kesehatan," jelasnya. 

Dalam ujian kali ini, kapasitas ruang kelas dibatasi dengan memperhatikan jarak aman sesuai aturan physical distancing. Kalau biasanya Ruang kelas kapasitas 40 – 50 orang, maka kali ini hanya diisi 16 peserta ditambah 2  pengawas. Sebelum dan sesudah ujian, ruangan dan fasilitas dilakukan penyemprotan disenfektan. 

"Kami sediakan 4 dokter dan 12 tenaga medis, termasuk koordinasi dengan gugus tugas dan pihak keamanan," ujarnya.

Untuk materi ujian, UTBC pada tahun ini hanya berupa Tes Potensi Skolastik (TPS). TPS mengukur kemampuan kognitif, yaitu kemampuan penalaran dan pemahaman umum yang penting untuk keberhasilan di sekolah formal, khususnya pendidikan tinggi.

"Biaya pendaftarannya pun juga tidak sebesar tahun lalu karena semua orang terdampak pandemi sehingga kami tidak ingin memberatkan anak-anak yang ingin belajar," pungkasnya. (wwj/humas)