Masuk ARJUNA, Dosen Dibekali Pelatihan Pengelolaan Jurnal Online
SLEMAN – Pengelolaan terbitan berkala jurnal ilmiah bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Ada dua permasalahan umum yang dihadapi para pengelola terbitan jurnal berkala ilmiah. Yaitu, ketersediaan naskah yang tidak sesuai dengan focus dan scope, serta keberlanjutan pengelolaan terbitan berkala ilmiah. Demikian disampaikan Eko Didik Widianto, S.T., M.T, dari Program Studi Sistem Komputer Universitas Diponegoro, Semarang yang hadir sebagai nara sumber Pelatihan Pengelolaan Jurnal Online dengan Open Jurnal System (OJS), Jumat (8/12) di Lantai 5 Gedung Rektorat UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) Kampus Condongcatur.
“Masih banyak jurnal yang mau menerima artikel yang tidak sesuai dengan focus dan scope hanya karena untuk memenuhi jadwal terbit,” ujar Eko dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik Industri UPNVY.
Terkait dengan penampilan, Dosen Prodi Sistem Komputer tersebut mengatakan format artikel meliputi bentuk, ukuran bidang tulisan, lebar pinggir bidang tulisan, jarak antar-kalimat, dan pemilihan jenis huruf serta perataan tepi.
“Jumlah halaman setiap jilid, paling sedikit berjumlah 100 halaman. Volume dan nomor terbitan harus urut, tidak boleh melompat antar-terbitan dan menggunakan angka arab. Satu volume boleh habis dalam satu tahun atau lebih dari satu tahun. Namun, idealnya volume habis dalam satu tahun, ganti tahun ganti volume,” ujarnya.
Dalam satu volume, imbuhnya, harus berisi minimal dua nomor terbitan dan nomor halaman dalam satu volume harus habis. Volume berikutnya, halaman harus dimulai dari halaman satu lagi.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Teknik Industri UPNVY, Hafsah, S.Si., M.T. menyampaikan kegiatan pelatihan pengelolaan jurnal online dengan OJS dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah jurnal di UPNVY terakreditasi nasional atau terindex pada Akreditasi Jurnal Nasional (ARJUNA) yang dikelola Kemristekdikti.
“ARJUNA dibuat sebagai sarana atau sistem yang obyektif untuk mengukur apakah suatu terbitan berkala ilmiah sudah memenuhi persyaratan mutu minimum untuk diberi pengakuan akreditasi nasional dan selanjutnya dapat ditindaklanjuti dengan melakukan indeksasi ke pengindeks bereputasi internasional. Semoga jurnal di FTI dan UPN bisa masuk di ARJUNA,” jelasnya. (BMW-fti)