Perpustakaan UPN Veteran Yogyakarta Punya Kafe Baru, Bikin Pengunjung Makin Betah

  • Senin 04 November 2024 , 04:51
  • Oleh : Dewi
  • 66
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta
Perpustakaan UPN Veteran Yogyakarta Punya Kafe Baru

YOGYAKARTA – Perpustakaan Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran terus melakukan inovasi agar menjadi tempat yang nyaman bagi para mahasiswa. Salah satunya dengan menghadirkan kafe baru, yakni Library Cafe yang menyediakan minuman dan camilan bagi pengunjung.

Kepala UPT Perpustakaan UPN Veteran Yogyakarta, Prayudi, SIP, MA, Ph.D, mengatakan, kehadiran Library Cafe diharapkan dapat membuat mahasiswa semakin betah saat mengerjakan tugas di perpustakaan tanpa harus berpindah tempat saat ingin membeli minuman dan makanan.

“Harapannya, tentu saja agar Library Cafe menambah kenyamanan mahasiswa untuk berlama - lama di perpustkaan sehingga lebih produktif. Mahasiswa juga bisa lebih fokus dalam bekerja atau berkarya di perpustakaan,” ujar Kepala UPT Perpustakaan UPN Veteran Yogyakarta.

Selain menghadirkan Library Cafe, Prayudi mengungkapkan bahwa UPT Perpustakaan UPN Veteran Yogyakarta telah berbenah dalam segala aspek. Misalnya, membenahi lobi perpustakaan, menambah dan mengganti kursi serta meja, dan sebagainya.

“Kami juga membuka saluran pengaduan via media sosial. Jadi, setiap ada keluhan kami respons dengan cepat, baik kamar mandi yang bau, lampu yang mati, sehingga mahasiswa semakin enjoy di perpustakaan,” imbuh Kepala UPT Perpustakaan UPN Veteran Yogyakarta.

Pengunjung perpustakaan bisa mencicipi minuman dan makanan ringan seperti aneka kopi, matcha, coklat, donat, croissant, dan sebagainya. Harganya pun cenderung terjangkau, yakni mulai dari Rp 17.000 sampai dengan Rp 25.000 per menu.

Prayudi menambahkan, kehadiran Library Cafe akan diikuti dengan sejumlah inovasi lainnya. Terdekat, lanjutnya, UPT Perpustakaan UPN Veteran Yogyakarta akan menghadirkan komputer yang dapat diakses secara bebas oleh mahasiswa pada jam operasional.

“Selain kafe, kami akan coba memfasilitasi mahasiswa KIPK. Kami mendapatkan masukan baik dari dosen maupun mahasiswa bahwa mahasiswa KIPK membutuhkan komputer,” tuturnya.