Poliklinik UPN "Veteran" Yogyakarta menyelenggarakan Medical Chek Up Bagi Dosen dan Pegawai.
Poliklinik UPN “Veteran” Yogyakarta bekerjasama dengan Laboratorium Klinik Sadewa mengadakan kegiatan Medical Chek Up bagi dosen dan pegawai UPN “Veteran” Yogyakarta yang memiliki usia di atas 40 tahun. Kegiatan ini berlangsung dari tanggal 2 Juni 2014 sampai dengan 13 Juni 2014 di ruang poliklinik.
Menurut dr Sri Handayani Medical check up merupakan kegiatan proses deteksi dini terhadap suatu penyakit. Sebagian masyarakat kita sudah melakukan medical check up, bahkan sampai harus ke luar negeri. Yang dimaksud dengan medical check up (MCU) adalah suatu proses yang dilakukan oleh seorang dokter dalam melakukan pemeriksaan pada tubuh pasien, untuk mencari ada tidaknya kejanggalan atau mendeteksi tanda awal suatu penyakit.
MCU merupakan screening awal secara umum. Yang perlu diingat, tidak adanya keluhan dan gejala bukan berarti tidak ada penyakit. Mungkin beberapa dari kita sering mendengar cerita kawan atau kerabat tiba-tiba meninggal dengan serangan jantung tanpa adanya gejala maupun tanda apapun.
Ini memang bisa terjadi. Beberapa contoh penyakit kronis dimana gejala tidak selalu menyertai antara lain kanker, darah tinggi, kencing manis, stroke, penyakit jantung dan sebagainya. Karena itu MCU bermanfaat sebagai pencegahan awal sebelum suatu penyakit masuk dalam tahap selanjutnya atau komplikasi.
Persiapan yang dilakukan sebelum melakukan MCU biasanya seperti berpuasa 12 jam sebelum pemeriksaaan dilakukan, puasa tersebut diperkenankan minum air mineral. Untuk pemeriksaan seperti audiometric (kemampuan pendengaran) perlu menghindari paparan bising selama 12 jam. Dan ada beberapa periksaaan lainnya yang diperlukan persiapan khusus seperti papsmear dan analisa sperma. Informasi secara langsung dan jelas bisa didapatkan dari petugas MCU.
Prosedur pelaksanaan MCU yang dilakukan dimulai dengan tanya – jawab antara dokter dan pasien, meliputi keluhan yang dirasakan sekarang atau akhir-akhir ini, riwayat penyakit dahulu seperti riwayat alergi makanan atau obat, riwayat opname atau operasi dan juga riwayat penyakit keluarga yang diderita. Setelah itu dokter akan melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan apabila dibutuhkan maka dilakukan pemeriksaan tambahan seperti laboratorium, foto rontgen dada, USG abdomen, rekam jantung (EKG) dan sebagainya sesuai kebutuhan masing-masing pasien.
Untuk pasien dengan usia di atas 40 tahun disarankan melakukan pemeriksaan darah dengan persiapan puasa. Dilakukan untuk dugaan kencing manis dilakukan pemeriksaan gula darah puasa, 2 jam setelah makan dan juga HbA1c, untuk pemeriksaan fungsi hati, yakni SGOT, SGPT dan juga antigen dan antibodi hepatitis. Untuk pemeriksaan fisik ginjal dengan melihat keadaan ureum, kreatinin dan asam urat dalam darah. Dan khusus untuk wanita yang telah menikah disarankan rutin melaksanakan pemeriksaan papsmear, sebagai screening awal terhadap kanker seviks.
Pelaksanaan MCU sebaiknya dilakukan secara berkala, minimal setahun sekali agar kesehatan dapat termonitor dengan baik. Jika ditemukan adanya gangguan dalam hasil MCU, maka dapat segera dilakukan pencegahan baik tanpa terapi obat misalnya perbaikan gaya hidup, diet makanan tertentu, maupun dengan bantuan obat apabila penyakit tersebut sudah memasuki tahap sudah lanjut.
Perlu dipahami bahwa MCU merupakan bagian preventif dan juga investasi bagi kesehatan kita sendiri, dibandingkan jika harus mengeluarkan biaya yang cukup besar karena penyakit sudah memasuki tahap yang sudah lanjut. Seperti diketahui, biaya kesehatan di Indonesia tidaklah murah, maka lebih baik melakukan MCU sebagai tindakan pencegahan.