Rektor UPNVY Tekankan Pancasila dan Bela Negara Jadi Nilai Pengikat Bangsa
SLEMAN – Kemajuan peradaban dunia pada era kini dipengaruhi dengan arus globalisasi yang masuk diberbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Proses globalisasi membawa kita menghadapi berbagai fenomena di segala bidang yang berpengaruh terhadap perilaku generasi muda salah satunya mahasiswa.
Menghadapi hal tersebut Rektor UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY), Mohamad Irhas Effendi mangatakan perlunya menekankan penguatan nilai-nilai bela negara.
“Kita perlu memiliki pemahaman dan persepsi yang sama tentang bela negara. Maka UPN “Veteran” Yogyakarta memulai dengan menyadarkan bahwa kita punya nilai-nilai.” Komandan Lembaga Pendidikan (Danlemdik) di lingkungan TNI dan juga Kepala Kantor Wilayah Kementerian Pertahanan (Kakanwil Kemhan) terkait dengan penyelenggaraan PKBN Bagi Mahasiswa Baru, di Kemhan Jakarta, Jumat (19/7).
Rektor mengatakan sebuah organisasi tidak akan menjadi kuat tanpa nilai nilai pengikat. Pancasila, UUD 1955, dan bela negara adalah nilai - nilai pengikat tersebut. Untuk itu lanjut Rektor, diperlukan penyadaran tentang nilai-nilai agara tidak terjadi perubahan persepsi.
“Setelah orang paham namun kemudian diinternalisasi pada diri kita masing-masing. Setelah tertanam kemudian meyakini bahwa nilai itu penting.” Imbuhnya.
Pemahaman terhadap nilai-nilai kata Dosen Program Studi Manajemen tersebut akan menumbuhkan perubahan sikap dan perilaku. Selanjutnya dapat dievaluasi apakah sesuai dengan pemahaman.
Implementasi nilai –nilai tersebut sudah dilakukan oleh UPNVY sejak proses seleksi mahasiswa baru. Selain seleksi akdemik pihaknya melakukan proses seleksi ketat terhadap calon mahasiswa yang memiliki prestasi non akademis.
“Kami memprioritaskan mahasiswa yang memiliki prestasi di bidang bela negara contohnya paskibraka, olahraga, pramuka, dll.” Kata Irhas.
Saat kita masuk juga kita didik dengan pembentuka karakter melalui rutinitas perkuliahan sehari-hari, misalnya penggunaan seragam, mata kuliah olah raga, dll.
Pada kesemptan sebelumnya Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menekankan, agar pelaksanaan kegiatan Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) kepada generasi muda khususnya Mahasiswa dilaksanakan secara sederhana dan seragam untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air.
Pembinaan Bela Negara untuk Mahasiswa Baru dilaksanakan intinya untuk memperkuat ideologi Pancasila kepada generasi penerus bangsa, sehingga tidak mudah terpengaruh ideologi lain seperti khilafah. Disamping itu juga nantinya akan lebih dibentuk Resimen Mahasiswa di setiap Pergutuan Tinggi untuk menjaga agar jangan sampai ideologi lain masuk ke kampusnya.
“Perang kedepan adalah perang maindset, bukan perang menggunakan senjata, untuk itu mainset bangsa harus terus di jaga”, tegas Menhan.
Lebih lanjut Menhan menegaskan, Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa harus terus dijaga, karena kalau alat pemersatu rusak bangsa ini akan rusak dan alat pemersatu bangsa hancur maka hancur pula negara ini. Jangan sampai bangsa Indonesia perang saudara sepertinanti seperti di Timur Tengah, itu tidak boleh terjadi.
Untuk itu, Mahasiswa sebagai genersi penerus bangsa perlu diberikan pembinaan Bela Negara disamping untuk memberikan pemahaman bagaimana ancaman bangsa ini kedepan dan bagaimana mengatasi ancaman tersebut. Selain itu, ditambah materi lainnya seperti budaya tertib hukum, pengetahuan tentang penangulangan bencana alam, dan lain lain.
Acara Pembekalan Menhan ini diikuti 62 Pejabat Danlemdik di lingkungan TNI dan juga 34 Pejabat Kakanwil Kemhan. Pembekalan juga mengundang tiga pembicara sebagai nara sumber yakni Rektor UPN Yogyakarta, Kapusdiklat Bela Negara Badiklat Kemhan dan Danrindam III / Siliwangi. Hadir pula para Komandan Pendidikan dan Pelatihan (Dankodiklat) di lingkungan TNI serta pejabat Eselon I dan II Kemhan. (wwj/humas)