SEPATU BATIK INOVASI MAHASISWA PROGRAM STUDI EKONOMI UPNVY
Sleman_ Retno Hastuti mahasiswa dari Program Studi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta membuat inovasi “Sepatu Batik Lurik Fashionable All In One. Inovasi sepatu ini dirancang oleh tim yang diketuai Retno Hastuti dengan beranggotakan Nia Sarinastiti, Maya Ruri Putrid an Arif Musthofa. Tujuan dari inovasi ini yaitu salah satu upaya pengembangan nilai budaya dan efisiensi dalam aktivitas sehari-hari.
Retno Hastuti selaku ketua tim inovasi sepatu batik lurik dari dosen Program Studi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPN “Veteran” Yogyakarta mengatakan perkembangan dunia fashion semakin meningkat, dimana penampilan merupakan salah satu hal yang perlu diperhatikan. Adapun beberapa hal penunjang penampilan salah satunya sepatu. Kita ketahui sepatu merupakan faktor penunjang dalam berpenampilan dan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam melakukan aktivitas sehari- hari. Bagi seseorang dengan mobilitas terbatas memiliki satu jenis sepatu tidak menjadi masalah berbeda halnya dengan seseorang yang memiliki mobilitas tinggi dan hanya memiliki satu jenis sepatu akan menyusahkan aktivitasnya, dan muncul berbagai permasalahan mulai dari penyimpanan, perawatan, dan masalah harga sepatu yang relative mahal. Tidak hanya itu saja dengan semakin berkembangnya gaya hidup masyarakat Indonesia dan budaya luar yang mendominasi mengakibatkan budaya lokal perlahan menghilang.
“Kami menginovasikan sebuah produk sepatu batik lurik fashionable all in one. Dimana sepatu ini dilengkapi dengan zipper dan pengait sepatu yang memudahkan dalam megubah model sesuai kebutuhan baik formal, informal, dan santai. Kelebihan dari sepatu Babel (Batik Lurik Fashionable All In One) yaitu, dapat dikreasikan 3 model sepatu sesuai kebutuhan sehingga terasa simple dengan memiliki satu sepatu yang mana dapat dikreasikan menjadi beberapa model. Adapun desain dari sepatu ini kami kombinasikan dengan motif batik lurik yang semakin mempermanis penampilan dan sebagai upaya meningkatkan cinta terhadap budaya yang ada,” tambah Retno, dosen Prodi Ekonomi Pembangunan.
Ia menambahkan sepatu ini merupakan salah satu produk lokal dengan konsep budaya dan efisiensi dalam beraktivitas. Dengan produk ini diharapkan masyarakat lebih mencintai budaya yang ada dan bangga terhadap produk lokal karya anak bangsa.