UPN PERINGATI HARI PENDIDIKAN NASIONAL TAHUN 2014

  • Rabu 07 Mei 2014 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1903
  • 3 Menit membaca

Hari Pendidikan Nasional  tahun 2014 diperingati oleh seluruh Civitas akademika  UPN “Veteran” Yogyakarta pada hari Jum’at 2 Mei 2014. Upacara tersebut dikuti oleh seluruh pegawai, dosen dan  mahasiswa  UPN “Veteran” Yogyakarta. Dalam kesempatan tersebut Rektor membacakan  amanat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh.

            Dalam amanatnya Mendikbud antara lain menyatakan bahwa semoga segala ikhtiar kita yang terus menerus untuk memajukan dunia pendidikan yang semakin terjangkau, semakin berkualitas di seluruh jenjang pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia dapat segera membuahkan hasil. Adapun tema yang dipilih pada peringatan Hardiknas tahun 2014 ini adalah Pendidikan untuk Peradaban Indonesia yang Unggul. Tema itu, mengingatkan kita bahwa pendidikan bukan hanya untuk menyelesaikan atau menjawab persoalan-persoalan yang sifatnya sangat teknis dan bersifat kekinian semata, melainkan lebih jauh dari itu, yaitu bahwa pendidikan pada hakikatnya adalah upaya memanusiakan manusia untuk membangun peradaban yang unggul.

            Dalam dunia pendidikan ada dua hal yang sangat mendasar, yaitu yang pertama terkait dengan akses untuk mendapatkan layanan pendidikan yang mana akses tersebut dipengaruhi oleh ketersediaan dan keterjangkauan. Beberapa kebijakan dan program seperti BOS untuk pendidikan dasar dan menengah, Bantuan Siswa Miskin, Bidikmisi, Pengiriman Guru untuk daerah terpencil, terdepan dan tertinggal, melalui SM3T, Bantuan Operasional untuk Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), pendirian perguruan tinggi negeri baru dan sekolah berasrama merupakan sebagian dari upaya untuk meningkatkan akses secara inklusif dan berkeadilan. Alhamdulillah, kebijakan dan program tersebut telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hasil itu ditandai antara lain dengan kenaikan Angka Partisipasi Kasar (APK) yang cukup tinggi dan lebih inklusif terutama pada tingkat SMP/MTs, SMA/A/K dan Perguruan Tinggi. Kedua, yaitu yang terkait dengan kualitas yang dalam hal ini, sangat dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu ketersediaan dan kualitas guru, kurikulum, dan sarana prasarana. Beberapa kebijakan dan program yang telah ditetapkan, antara lain, pendidikan dan pelatihan guru berkelanjutan, penerapan Kurikulum 2013, dan rehabilitasi sekolah yang rusak, baik rusak berat, rusak sedang, maupun rusak ringan. Melalui penerapan Kurikulum 2013 secara bertahap dan menyeluruh, tahun ajaran 2014/2015 merupakan momentum untuk meningkatkan kapasitas dan profesionalitas guru, kepala sekolah, dan pengawas selain juga merupakan momentum untuk melakukan penataan sistem perbukuan pelajaran.

          Dalam kesempatan ini, beliau mengajak kepada para guru dan pemangku kepentingan lainnya untuk bersama-sama menyukseskan implementasi Kurikulum 2013. Insya Allah, melalui Kurikulum 2013 itu, anak-anak kita akan memiliki kompetensi secara utuh yang mencakupi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Itu semua kita lakukan dalam rangka mempersiapkan generasi emas, yaitu generasi yang kreatif, inovatif, produktif, mampu berpikir orde tinggi, berkarakter, serta cinta dan bangga menjadi bangsa Indonesia. Dengan generasi emas itulah, kita bangun peradaban Indonesia yang unggul, menuju kejayaan Indonesia 2045.

            Tahun 2014 ini, bagi saya adalah tahun terakhir dalam menjalankan amanah sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Untuk itu, melalui peringatan Hardiknas Tahun 2014 ini, sebagai Menteri dan pribadi, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih setinggi-tingginya kepada seluruh pemangku kepentingan atas partisipasi, kerja sama, dan perhatiannya yang sangat luar biasa dalam menyukseskan program-program yang telah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Prestasi yang telah kita raih, adalah prestasi kita semua.Tentu, saya sangat menyadari dan memahami dalam menunaikan amanah itu masih banyak kekurangan, kelemahan, dan kekhilafan. Untuk itu, perkenankan dari lubuk hati yang sangat dalam saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh para pemangku kepentingan. Mudah-mudahan dunia pendidikan kita ke depan semakin maju.