UPN “Veteran” Yogyakarta Jalin Kerjasama antara Kementerian Desa PDTT bersama Perguruan Tinggi di Yogyakarta

  • Senin 29 Juni 2020 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1943
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman-UPN “Veteran” Yogyakarta menjalin kerjasama antara Kementerian Desa PDTT bersama Perguruan Tinggi, di Auditorium Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), 27 Juni 2020. Penandatangan Kesepahaman ini merupakan perpanjangan dari kerja sama pada tahun sebelumnya. Kerja sama yang dijalin ini merupakan realisasi kampus merdeka yang merupakan instruksi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, di mana dalam tiga semester mahasiswa belajar di luar kampus, salah satunya adalah belajar di desa. Penandatanganan kesepahaman ini dilakukan bersama ke  lima Rektor Universitas di Yogyakarta yaitu, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Nadhlatul Ulama Yogyakarta, Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta dan Institut Teknologi Yogyakarta.

Menteri Desa PDTT Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd., menyampaikan dalam sambutannya bahwa ia ingin mengintensifkan sinergi antara Kementerian Desa PDTT dan Perguruan Tinggi dengan adanya projek Kampus Merdeka untuk Desa. Diketahui pula bahwa masih banyak hal yang harus dibenahi dalam proses pembangunan desa, dimulai dari perencanaan, pembangunan, pelaksanaan dan pengawasan desa-desa di Indonesia sebanyak 74.953 desa.

Drs. H. Abdul Halim Iskandar, M.Pd., menambahkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa, lebih mempermudah untuk melihat kondisi-kondisi di desa. Berdasarkan hal tersebut, timbul gagasan berupa dukungan dari Peguruan Tinggi, di mana ketika ada regulasi yang dikeluarkan oleh Kementerian PDTT yang bersentuhan dengan desa, benar-benar memiliki kearifan lokal karena dalam hal ini ada dua kepentingan yang harus dipertemukan. Kepentingan pertama yaitu bagaimana desa memiliki kemandirian dalam mengelola desa sendiri dengan suplemen dana desa. Namun di sisi lain, disadari bahwa sumber daya manusia di desa masih sangat bervariasi dengan segala konsekuensinya. Hal tersebut merupakan suatu tantangan yang tidak mudah dan juga dapat dipahami bahwa kunci banyak hal untuk pembangunan di Indonesia berasal dari desa.

“Maka dari itu, peran perguruan tinggi dalam hal ini selain melalui program KKN Tematik dan kegiatan-kegiatan mahasiswa di desa, adanya program spesifik dari para komponen civitas akademika seperti pakar, ahli dan dosen dari perguruan tinggi untuk turun langsung ke desa dan memberikan pendampingan ke desa. Dari dua sisi tersebut akan dipayungi oleh peraturan Kementerian PDTT yang mengatur skala prioritas penggunaan dana desa di tahun 2021 sehingga tidak ada keraguan antara desa dan perguruan tinggi untuk membangun desa, tambah Menteri Desa PDTT. Humas