UPN VETERAN YOGYAKARTA KOLABORASI BERSAMA 5 KAMPUS DI JOGJA DUKUNG PROGRAM IISMA

  • Senin 14 Februari 2022 , 11:09
  • Oleh : Dewi
  • 2155
  • 4 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman_Program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) kembali digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) RI. Dengan adanya program tersebut, para mahasiswa terbaik di seluruh dunia dapat menempuh pendidikan di salah satu dari 73 perguruan tinggi terbaik di 31 negara.

Program IISMA ini diselenggarakan oleh Kemdikbud yang berkolaborasi dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Untuk mensosialisasikan hal ini, Jogja IISMA Festival 2022 pun digelar secara daring pada hari ini, Sabtu, (12/2/2022).

Dalam acara ini berkumpul beberapa perguruan tinggi di Provinsi DIY seperti UPN 'Veteran' Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, hingga Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Adapun program IISMA ini merupakan tindak lanjut dari program Kampus Merdeka yang dicanangkan oleh Kemdikbud semenjak dipegang oleh Nadiem Makarim.

“Bentuk pembelajaran di kampus di perguruan tinggi untuk program Sarjana dan Diploma 4 ditambah atau dialihkan diubah menjadi tiga semester di luar kampus. Jadi ada dasar hukumnya melaksanakan pembelajaran di luar kampus selama tiga semester,” Pelaksana Tugas Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbud, Kiki Yuliani.

Beberapa universitas di Yogyakarta pun sudah siap untuk memberlakukan hal ini bagi para mahasiswanya. Tak terkecuali UPN Veteran Yogyakarta. Kebetulan, UPN Veteran Yogyakarta bersama dengan Universitas Ahmad Dahlan menjadi tuan rumah Jogja IISMA Festival 2022 hari ketiga yang membahas rekognisi mata kuliah di program IISMA.

“IISMA merupakan program unggulan dari MBKM yang diselenggarakan oleh Kemdikbud Ristek. Program IISMA bertujuan untuk menyiapkan sumber daya manusia untuk Indonesia menghadapi kompetisi global sehingga mampu bersaing dengan sumber daa manusia lain,” kata Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Mohamad Irhas Effendi.

Dengan diberlakukannya IISMA ini, diharapkan terjadi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia untuk tahun-tahun selanjutnya yang semakin kompetitif.

Hal itu karena mahasiswa yang mengikuti program IISMA ini diharuskan untuk mengambil mata kuliah di luar prodi. Mata kuliah tersebut bebas sesuai keinginan dan minat dari mahasiswa.

Dengan demikian skill dan kemampuan mahasiswa tersebut menjadi lebih beragam tidak terbatas pada prodinya saja. Program IISMA ini dinilai berdampak positif dan sangat bermanfaat sehingga disambut positif oleh berbagai perwakilan perguruan tinggi tersebut.

“Semoga banyak mahasiswa yang lolos pada IISMA 2022 ini karena memang persiapan 2022 ini berbeda dengan 2021. Sudah sangat matang dan insyaallah sudah dipersiapkan baik oleh perguruan tinggi sehingga kita bisa mengirimkan mahasiswa sebanyak mungkin,” ungkap Wakil Rektor Bidang Akademik UAD, Rusydi Umar.

Untuk sesi pemaparan materi diisi oleh Junaidi, M. A. yang merupakan Wakil Ketua Project Management Office MBKM, Kemendikbudristek. Beliau menyampaikan banyak hal berkaitan dengan kampus merdeka.

“Pada tahun 2021, Kemdikbudristek menyelenggarai empat kegiatan belajar di luar kampus,” ujarnya.  Beliau kemudian melanjutkan, “Adapun empat kegiatan itu adalah Magang, IISMA, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, serta Kampus Mengajar. Di mana, lebih dari 300.000 mahasiswa dari 2.000+ perguruan tinggi memiliki minat untuk mengikuti empat kegiatan tersebut,” lanjutnya.

Selain itu, Junaidi juga turut memaparkan tentang evaluasi terhadap penyelenggaraan IISMA 2021. “Mayoritas mahasiswa, sebanyak 95% merasa puas dengan keseluruhan pengalaman IISMA,” ungkap Junaidi.

Pemarapan materi yang kedua dilakukan oleh Dr. Eng. Ir. R. Rachmat A. Sriwijaya, S.T., M.T., D.Eng., IPM., ASEAN Eng. yang merupakan ketua dari Program IISMA. Pertama-tama beliau menyampaikan terkait landasan pelaksanaan IISMA. “IISMA dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 74/P/2021 tentang Pengakuan Satuan Kredit Semester Pembelajaran Program Kampus Merdeka,” paparnya.

Ia kemudian juga menegaskan bahwa semua mahasiswa dari Sabang-Merauke memiliki peluang untuk dapat mengikuti pelaksanaan program IISMA. “Untuk program IISMA, kita ingin mahasiswa dari Sabang-Merauke, di mana pun berada, dari perguruan tinggi mana pun, dan dari prodi apapun itu bisa terbang ke mana saja yang mereka inginkan sesuai dengan kemampuan mereka dan tentu saja lolos seleksi,” jelas Ketua program IISMA ini.

Terakhir, Rachmat menjelaskan tentang rekognisi pembelajaran. Ia mengusulkan adanya perlakuan hasil pembelajaran Awardee IISMA. Beberapa poin yang menjadi garis besar usulannya yaitu pengakuan kode dan nama matakuliah seperti aslinya, pengakuan hasil pembelajaran setara 20 sks, dan pengakuan hasil pembelajaran IISMA dalam transkrip semester 5 atau 7.