Workshop Penanganan Cidera Olahraga

  • Rabu 30 September 2015 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1926
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Untuk meningkatkan pengetahuan dibidang  pertolongan pertama pada cidera akibat olahraga  telah diselenggarakan workshop  di Loby Museum  GTM hari selasa tanggal 29 September 2015 dengan nara sumber Ibu Dr. dr B.Wara Kushartanti dari UNY.

            Acara tersebut dibuka oleh Ka.UPT Lab Dasar Bapak Dr. Adi Ilham, MT dan diikuti  oleh para guru olah raga SLTA di Wilayah DIY. Dalam ceramahnya Dr. Wara Kushartanti menjelaskan tentang  penanganan cidera akibat berolahraga. Dikatakannya bahwa olah raga menuntut adanya aktivitas fisik yang maksimal. Akibat tuntutan inilah maka tibulpotensi cidera pada olahragawan. Apabila terjadi kecelakaan dan mngakbatkan cidera  penagnagn segera akan  memudahkan dan tidak menyhakitkan dengan penyembuhan sempurna.

            Ada bebrapa jenis cidera  sebagai contoh cidera sendi, cidera musculoskeletal, cidera  strain atau robekan otot, dan patah tulang. Semua cidera mnyebabkan peradangan. Radang merupakan reaksi fisiologis dari jaringan rusakbaik akibat tekanan mekanis, kimiawi, panas, dingin dan invasi bakteri.

            Tujuannya memproteksi area yang cidera dan  melayani proses penyembuhan. Tanda-tanda adanya peradangan adalah  bagian tubuh panas, terlihat merah, bengkak, nyeri  dan menurunnya fungsi(Fungsiolesa).

            Pertolongan pertama  pada cidera adalah  dengan diagnosa sangat diutamakan, pada cidera sprain segera lakukan reposisi. Sedangkan pada cidera  strain  langsung terapkan RICE(Rest,Ice,Commpression dan Elevation) tujuannya untuk mengurangi peradangan dengan jalan mengurangi aliran darah ke area cidera. Dimulai sesegera mungkin setelah cidera sampai pembekakan jenuh. Segera istirahatkan bagian yang cidera. Waktu istirahat tergantung pada berat  ringannya bagian tubuh yang cidera. Tetaplah melatih bagian yang tidak cidera untuk mempertahgankan daya tahan tubuh.