3.282 Mahasiswa Baru UPNVY Ikuti PKKBN Secara Daring

  • Senin 21 September 2020 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 4043
  • 4 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Pada tahun ajaran baru 2020/2021 saat ini, Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta (UPNVY) telah menerima sebanyak 3.282 mahasiswa baru dari berbagai fakultasnya. Jumlah tersebut telah tersaring dan terseleksi dari beberapa tahapan masuk PTN khususnya UPNVY, yang sebelumnya terdapat 45.627 jumlah mahasiswa baru yang mendaftar untuk berkuliah di UPNVY.

Penerapan Pengenalan Kehidupan Kampus di UPNVY mengusung nama ‘Pengenalan Kehidupan Kampus Bela Negara’ (PKKBN). Pelaksanaan PKKBN diharapkan menjadi wahana sosialisasi kebijakan Merdeka Belajar--Kampus Merdeka yang dirancang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Rektor UPNVY, Mohammad Irhas Effendi menyebutkan PKKBN ini merupakan kegiatan resmi penerimaan mahasiswa baru oleh UPNVY. Ia juga menjelaskan, PKKBN saat ini dilakukan secara branded yang mana terdapat mahasiswa baru (maba) yang mengikuti secara daring (dalam jaringan) dan sebagian secara Luring (Luar Jaringan) sebagai langkah mengantisipasi penyebaran COVID-19.

“Maka hari ini mahasiswa kami terima secara resmi dalam sidang senat terbuka Universitas. Untuk PKKBN ini kami lakukan secara branded, jadi ada (maba) yang sebagian diruangan dan sebagian dari rumah. Dan yang mengikuti luring atau di tempat itu Mahasiswa baru yang berasal dari Yogyakarta saja, perwakilan dari berbagai bidang studi. Hal tersebut dalam rangka pelaksanaan protokol kesehatan,” kata Irhas di Gedung Rektorat UPNVY, Senin (21/09/2020).

PKKBN ini pun menghadirkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim untuk memberikan sepatah dua patah kata. Ia mengatakan dalam metode pembelajaran seharusnya kembali kepada kemerdekaan para pelajarnya. Sehingga dari kemerdekaan yang dimiliki oleh para pelaku pelajar pada proses berdinamika dalam pendidikan, nantinya dapat mewujudkan manfaat tujuan hidup di lingkungan mereka.

“Meneruskan pembelajaran dari Ki Hajar Dewantara, paradigma pendidikan harusnya berpulang pada kemerdekaan dan kemandirian pelaku pelajar. Untuk mendapatkan nilai dan tujuan hidup sebagai manusia seutuhnya yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan Bangsa,” kata Nadiem.

Nadiem juga menyebutkan bahwa filosofi tersebut telah mendasari kebijakan KemendikbudMerdeka Belajar’. Tentunya dalam kebijakan tersebut ia memiliki tujuan dalam memerdekakan unit-unit pendidikan terutama perguruan tinggi dalam membangun karakter generasi penerus bangsa.

“Filosofi tersebut mendasari transformasi kebijakan Kemendikbud pada ‘Merdeka Belajar’ terutama Kampus merdeka. Yang memerdekakan unit pendidikan untuk meningkatkan budaya pembelajaran inovasi, juga memantik grow mindset bagi generasi penerus bangsa,” ungkapnya.

Ia juga menambahkan bahwa saat ini Sistem Kredit Semester (SKS) diartikan sebagai jam berkegiatan yang mewujudkan fleksibilitas mahasiswa dalam menuntut ilmu.

“Saat ini SKS diartikan dalam jam berkegiatan sehingga ada fleksibilitas bagi mahasiswa dalam menuntut ilmu, baik secara perkuliahan maupun kegiatan lainnya seperti magang, mengajar di Desa dan lain sebagainya,” tutur Nadiem.

Nadiem berharap dengan hadirnya SKS yang fleksibel, maka perguruan tinggi dapat memberikan kemandirian bagi mahasiswanya. Ia juga menjelaskan bahwa pendidikan menjadi kunci solusi terhadap berbagai tantangan maupun permasalahan yang dihadapi bangsa.

“Berbagai kegiatan di luar kampus ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa untuk memberikan solusi atas permasalahan riil yang dihadapi masyarakat. Pendidikan adalah kunci solusi atas krisis pembelajaran dan berbagai permasalahan yang dihadapi oleh bangsa. Mahasiswa diharapkan jadi agen perubahan dan penggerak untuk menghasilkan berbagai solusi untuk bangsa,” tutup Nadiem.

Salah satu Perguruan Tinggi Negeri Indonesia yang sudah siap dalam mengusung sistem kampus merdeka adalah UPNVY. Irhas mengatakan walaupun pada semester ini sistem perkuliahan diarahkan secara daring, UPNVY telah menyiapkan petunjuk teknis untuk keberlangsungan pelaksanaan Tridharma perguruan tinggi.

“Saat ini saudara-saudara (mahasiswa) akan menjalani perkuliahan yang utama secara daring. Universitas sudah menyusun petunjuk teknis dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Tridharma perguruan tinggi. Baik dalam bidang pendidikan, penelitian, maupun pengabdian masyarakat,” tutur Irhas.

Namun, Irhas menambahkan bahwa terdapat beberapa perkuliahan yang harus dilakukan secara tatap muka dalam dinamika pembelajaran, Namun pihaknya secara tegas akan mengikuti prosedur pada protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19

“Beberapa kegiatan perkuliahan seperti praktikum, dan beberapa kegiatan lainnya dilaksanakan secara tatap muka dengan tetap memperhatikan kesehatan dan keselamatan seluruh civitas akademika, dan pegawai UPNVY,” tegasnya. 

https://kumparan.com/tugujogja/3-282-mahasiswa-baru-upnvy-ikuti-pkkbn-secara-daring-1uF4iIumeeE/full