Dukung Lifting Nasional, UPN “Veteran” Yogyakarta Dampingi Riset Dorong Produksi Minyak Sumur Idle dan Tua di Wilayah Cepu

  • Rabu 09 Juli 2025
  • Oleh : Dewi
  • 181
  • 4 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Yogyakarta – Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta mendukung target capaian lifting minyak nasional sebesar 605 ribu barel minyak per hari (BOPD) pada 2025 dan 1 juta BOPD pada 2030. Dukungan tersebut diwujudkan dengan pendampingan riset oleh pusat studi pengembangan minyak dan gas (migas), yakni Migas Center UPN Veteran Yogyakarta pada pengelolaan sumur idle dan sumur tua di Wilayah Kerja (WK) PT Pertamina EP.

Hasil sinergi antara Migas Center UPN Veteran Yogyakarta, SKK Migas, PT Pertamina serta pemerintah daerah, telah ditindaklanjuti dalam bentuk kerja sama operasi sumur idle dan sumur tua di WK PT Pertamina EP, tepatnya di lapangan (field) Cepu.

Adapun Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Operasi  Sumur Idle di Banyuasin dan Sumur Tua di Field Cepu Wilayah Kerja PT Pertamina EP pada Selasa (8/7/2025) digelar di Ruang Seminar FTME UPN Veteran Yogyakarta. Penandatanganan kerja sama operasi tersebut, merupakan tindak lanjut dari penerbitan Peraturan Menteri ESDM Nomor 14 Tahun 2025 tentang Kerja Sama Pengelolaan Bagian Wilayah Kerja Sama untuk Peningkatan Produksi Minyak dan Gas Bumi.

Tak hanya itu, kerja sama operasi ini merupakan yang pertama kali sejak payung hukum tersebut diundangkan pada 10 Juni 2025 lalu. Melalui regulasi ini, sumur tua migas masyarakat akan dinaungi oleh BUMD/koperasi/UMKM, melalui kerja sama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).

Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM, Ariana Soemanto S.T., M.T., mengatakan, Permen ESDM Nomor 14 Tahun 2025 yang ditindaklanjuti dengan kerja sama operasi ini, merupakan salah satu upaya konkrit mendorong lifting minyak nasional memalui pemanfaatan sumur-sumur idle dan tua di Indonesia.

Data Kementerian ESDM mencatat, masih terdapat 1.400 sumur tua yang berkontribusi pada penambahan produksi sebesar 1.600 BOPD dan tersebar di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Selatan, dan Jambi.

“Kita tidak bisa mengharapkan hasil (lifting minyak) yang meningkat, hanya dengan mengerjakan upaya yang sama. Jadi, harus ada cara yang lain, salah satunya dengan kerja sama KKKS dengan mitra,” ujar Ariana.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur 4 PT Pertamina EP, Muhamad Arifin menyambut baik kerja sama ini guna meningkatkan capaian produksi minyak Indonesia. Bagi PT Pertamina EP, lanjut Arifin, UPN Veteran Yogyakarta merupakan partner kerja sama utama dari sisi akademisi yang telah banyak menyumbang kontribusi pada operasional perusahaan baik di wilayah Jateng, Jatim, maupun Indonesia Timur. 

“Mudah-mudahan sinergi kami dengan UPN Veteran Yogyakarta akan langgeng sustain dan memberikan energi positif kepada bangsa dan negara Indonesia dalam konteks peningkatan produksi (migas),” ucap Arifin.

Sementara itu, Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si., menyampaikan pendampingan riset melalui Migas Center ini merupakan bentuk komitmen UPN Veteran Yogyakarta, khususnya pada bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Terlebih, Kampus Bela Negara merupakan kampus yang memiliki kompetensi pada bidang migas, minerba, dan energi baru terbarukan (EBT).

“Mudah-mudahan melalui kerja sama ini, kami dapat support (mendukung) capaian target-target migas di Indonesia sejalan dengan target Indonesia Emas, yakni menjadi negara yang bersatu, berdaulat maju, dan berkelanjutan,” ujar Rektor.

Sejalan dengan peningkatan produksi migas, Rektor menyatakan bahwa UPN Veteran Yogyakarta tetap mengutamakan good engineering practice yang fokus pada praktik pelestarian lingkungan. Dengan demikian, UPN Veteran Yogyakarta dapat berkontribusi pada peningkatan produksi minyak, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami sangat merasa terhomat, bisa bekerja sama dan terus support peningkatan produksi, tapi tidak hanya peningkatan produksi kita juga mengharapkan mampu untuk mengembangkan good engineering practice,” imbuh Rektor.

 Ir. H. Sayoga Heru Prayitno, M.T., selaku Ketua Migas Center UPN Veteran Yogyakarta, mengatakan, pendampingan riset ini, merupakan bentuk dukungan Migas Center terhadap program pemerintah untuk mencapai target lifting nasional. Pakar rekayasa sumur tua migas ini meyakinkan, bahwa sumur-sumur idle dan tua, memiliki potensi penambahan lifting minyak yang dapat mendukung ketahanan energi.

“Melalui pendampingan riset pada sumur-sumur idle dan tua di wilayah Cepu, kami berharap dapat berkontribusi nyata dalam meningkatkan produksi minyak nasional serta mengoptimalkan potensi sumber daya energi yang ada,” tutur Ketua Migas Center UPN Veteran Yogyakarta.

Penulis: Ulfa

Editor: Dewi