Isi Kuliah Umum di UPNVY, Wapres Ingatkan Mahasiswa Berwirausaha

  • Senin 05 November 2018 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1449
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

SLEMAN - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengisi kuliah umum di depan ribuan mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY), di Auditorium Kampus Condongcatur, Minggu (4/11/2018). Kuliah Umum ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam rangka Dies Natalis UPNVY ke-60 tahun pada 15 Desember 2018.

Dalam kuliah bertema “Wujudkan Semangat Sumpah Pemuda dengan Membangun Jiwa Wirausaha Sosial Generasi Muda dalam Rangka Mencegah Disintegrasi Bangsa”, Wapres menyinggung mengenai ancaman terhadap persatan dan kesatuan bangsa. Kata Wapres, tercatat ada 15 konflik besar yang terjadi dan 10 diantaranya karena ketidakadilan.

“Tujuan kita berbangsa adalah menjadikan suatu negeri yang adil dan makmur. Dimana seiring dengan kita makmur memajukan keadilan," ujar Wapres.

Wapres mengatakan tanpa keadilan dapat menyebabkan disintegrasi yang menyebabkan konflik. Oleh karena itu para pemuda harus berperan melaksanakan pembanguanna yang berkeadilan.

Untuk itu, Wapres meminta generasi muda agar berani berwirausaha untuk menggerakkan ekonomi agar pembangunan bisa merata.

"Di antara 100 orang yang lulus universitas, rata-rata yang bisa jadi PNS maksimal 4 orang, 96 orang harus bekerja profesional atau berwirausaha, tidak ada pilihan lain, tentu mahasiswa tidak mau menganggur. Oleh karena itu universitas harus mendidik, melatih mahasiswa untuk menjadi profesional atau berwirausaha, baru semuanya dapat berjalan dengan baik," terangnya. 

Di era teknologi ini, kata Jusuf Kalla para pemuda memilki kesempatan yang lebih besar untuk memulai perubahan. Teknologi membuat siapapun mempunyai kesempatan lebih luas untuk berwirausaha dibandingkan jaman dahulu. Selain itu, teknologi juga mampu menembus batas wilayah sehingga barang yang dijual dapat diakses oleh siapapun dan di mana pun.

Menurutnya perkembangan teknologi harus disikapi oleh para pemuda dengan menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih kreatif.

Sebelumnya, Rektor UPNVY, M Irhas Effendi terlebih dulu memberi sambutan. Dalam sambutannya, Irhas menyebut Jusuf Kalla sebagai bapak integrasi bangsa. Julukan tersebut disematkan lantaran JK dalam perjalan karirnya tidak hanya sukses di dunia usaha, tetapi juga sebagai penjaga persatuan bangsa.

“Selama perjalanan karirer tidak hanya sukses berwirausaha tapi menjaga integrasi bangsa. Bapak integrasi bangsa di era global,” ujar Irhas.

Irhas juga menyebut Jusuf Kalla merupakan contoh bagi mahasiswa dalam menegakkan nilai-nilai bela negara.

Sementara itu, Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X dalam sambutanya menjelaskan bahwa 28 Oktober 1928 merupakan catatan sejarah perjalanan bangsa. Pada tanggal tersebut pemuda telah mempertaruhkan jiwa raga untuk kepentingan bangsa. Ia meminta para mahasiswa untuk meneruskan semangat sumpah pemuda tersebut di segala lini kehidupan.

“Dengan semangat sumpah pemuda mari kita tingkatkan bakti kita ke bangsa negara lewat pembangunan di segala bidang,” pungkasnya.

Pada Kuliah Umum ini, Wapres Jusuf Kalla menandatangani tetenger kampus bela negara. Usia Kuliah Umum Wapres mengunjungi pelaksanaan kegiatan donor darah dan screening pasien operasi katarak.

Sebagai informasi sebanyak 200 pasien akan melakukan operasi katarak gratis pada tanggal 11 November 2018 di RSPAU Hardjolukito, Yogyakarta. (wwj/humas)