MAHASISWA AGROTEKNOLOGI LAKSANAKAN PENGABDIAN DI PONDOK PESANTREN SECARA DARING

  • Selasa 01 September 2020 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 2034
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Yogyakarta – Pesantren sebagai lembaga pendidikan dan pengajaran agama, umumnya kyai mengajarkan ilmu Agama Islam kepada santri berdasarkan kitab Al-Quran. Kurikulum akademik  islamiah yang dipelajari secara mendalam membuat santri menguasai ilmu keagamaan yang menjadi bekal untuk hidup mandiri, berkepribadian, dan berakhlak mulia. Namun, pondok pesantren sering berhadapan dengan problematika terutama para santri dalam pengembangan kecakapan dan keterampilan. Pondok pesantren sebagai salah satu lembaga yang dipandang rendah dari sudut pandang kualitas keterampilan sumber daya manusia sehingga lulusan pondok pesantren sulit untuk mengembangkan usaha setelah kembali ke tempat asal karena tidak dibekali dengan ilmu kecakapan  dan keterampilan disuatu bidang.

Hal ini yang melatar belakangi  lima mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat yang beranggotakan Ahmad Nur Rohim (2018), Fella Sufah Baedowi (2018), Fitria Indah Susanti (2018), Ismi Aflahal Mari’ah (2019), Dwi Cahyo Budi Bhakti Bumi (2019). Tim PKM-M Program Studi Agroteknologi ini berfokus  memberikan panduan, arahan, dan dukungan dari segi pengetahuan teknologi budidaya tanaman hidroponik kepada santri Pondok Pesantren Modern Yatim Piatu Dhuafa Madania Yogyakarta memalui program Merajut Keterampilan Motorik Melaui Pendidikan dan Edukasi Hidroponik Berbasis Vokasional di bidang budidaya tanaman atau dapat disebut dengan Program METROPONIK.  

“Tidak semua santri di masa yang akan datang akan menjadi  pendakwah  di tengah kehidupan bermasyarakat. Oleh sebab itu, kami tergerak untuk mengadakan sebuah bentuk penyaluran  ilmu pengetahuan yang kami peroleh dari kampus kepada  santri dalam upaya memuliakan anak yatim dan  pembentukan keterampilan di bidang pertanian khususnya hidroponik. Hal tersebut sebagai salah satu pengamalan dari Al-Quran (Q.S Ad-Dhuha : 9-11),” kata Ahmad.

Di tengah mewabahnya COVID-19, seluruh rangkaian acara program kreativitas mahasiswa dilaksanakan secara  teleconference virtual menggunakan media komunikasi berbasis online. Hal ini lah yang menjadi tantangan semua Tim di pelaksanaan PKM tahun ini. “Kami telah menyusun kurikulum kegiatan agar semua poin keterampilan motorik pada diri santri dapat berkembang sebagai wujud keberhasilan pelaksanaan program,” sambung Ahmad. Proses pengabdian ini memiliki kurikulum yang telah disusun  meliputi penanaman rasa cinta pertanian, sistem hidroponik, persemaian, dasar-dasar ilmu air, nutrisi tanaman dan  kebutuhan nutrisi, organisme pengganggu tanaman dan pengendalian, pembuatan pestisida organik, kreativitas hidroponik berbahan barang bekas, serta pertemuan diskusi virtual yang berisi klinik budidaya tanaman bidang pertanian. Pelaksanaan program ini juga berkerjasama dengan Komunitas Griya Hidroponik sebagai komunitas hidroponik di Yogyakarta untuk mendorong pengembangan potensi kreatif para santri menjadi seorang profesional di bidang pertanian.

Saat ini santri  Pondok  Pesantren Modern Yatim Piatu Dhuafa Madania Yogyakarta dengan rentang usia remaja 15-19 tahun sebagai sasaran dari program ini melakukan komunikasi secara virtual melalui media online dengan arahan yang digunakan sebagai solusi dalam bentuk video dan/atau modul serta melakukan implementasi secara mandiri oleh santri. “Output dari kegiatan ini untuk membuka santri menjadi pionir petani modern di lingkungan pondok dan kehidupan bermasyarakat serta nantinya bisa menjadi seorang wirausaha dan motivator bidang pertanian modern sebagai penggerak generasi millenial”, kata Ahmad.  

Ahmad dan timnya percaya bahwa Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) ini akan terus berkelanjutan, membawa santri untuk hidup survive, dan memandirikan santri agar hidup tanpa ketergantungan dengan orang lain. Dengan begitu lulusan Pondok Pesantren tidak hanya menguasai dalam lingkup islamiah tetapi motorik vokasionalnya pun baik yang akan membuka cita-cita menjadi petani modern.  Melalui budidaya hidroponik maka manfaatnya akan dapat dirasakan oleh santri di masa yang akan datang.