Rektor UPN Veteran Yogyakarta Kunjungi Mahasiswa KKN di Boyolali

  • Senin 29 Mei 2023 , 09:09
  • Oleh : Dewi
  • 2138
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

YOGYAKARTA -- Rektor UPN 'Veteran' Yogyakarta (UPNV YK), Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si mengunjungi lokasi KKN di desa Tawangsari, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali, Jumat (26/5/2023). Sebanyak 40 mahasiswa KKN UPNV YK Angkatan 79 mengabdi kepada masyarakat di Boyolali.

Dia menyampaikan KKN merupakan salah satu wujud implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, terdiri dari pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tempat belajar bagi mahasiswa tidak hanya di bangku kuliah, namun juga harus bisa belajar memetakan masalah di masyarakat dan mencari solusinya.

Melalui KKN ini, kata Irhas, diharapkan akan ada pembangunan desa yang berkelanjutan. Setidaknya ada empat aspek yang menjadi indikator untuk mengukur kinerja dari KKN ini. Pertama, kemampuan dari mahasiswa dalam memetakan masalah yang ada di masyarakat. Lalu proses dalam mencari jalan keluar dari masalah, output, dan terakhir impact.

"Di sini terjadi penurunan harga sewa tanah karena produktivitasnya menurun. Mahasiswa dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) nya datang ke sini mendeteksi kebutuhan air, kapasitas sumber, dan lainnya. Turunnya produktivitas ini menjadi input masalah yang perlu dicari jalan keluarnya," paparnya.

Bagaimana penyelesaian dari masalah kurangnya pasokan air. Kemudian apakah bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Jika tidak ada, maka akan jadi bahan evaluasi ke depan.

"Tidak cukup hanya belajar saja, harus mampu mengembangkan solusi. Input, proses, output, dan impact. Mudah-mudahan melalui kegiatan KKN ini bisa membangun desa bersama-sama," harapnya.

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LP2M), Dr. Hendro Widjanarko, S.E, M.M mengatakan selain 40 mahasiswa yang KKN di Boyolali, masih ada 24 mahasiswa lainnya yang melaksanakan KKN di Kota Jogja. Sehingga total mahasiswa KKN Angkatan 79 periode 1 tahun 2023 sebanyak 64 orang.

Melalui kegiatan KKN diharapkan keberadaan mahasiswa tidak hanya di kampus saja, namun juga dirasakan oleh masyarakat khususnya di desa. Menyelesaikan masalah di masyarakat sesuai kemampuan masyarakat menjadi filosofi dari KKN.

"Masalah yang ada di Tawangsari air mulai berkurang, debitnya mulai berkurang. KKN berikutnya kami akan terjunkan tim mahasiswa di bidang geologi dan fisika, juga pertanian. Selain air masalah lain di desa ini adalah pupuk dan peternakan," ucapnya.

Dalam mengatasi pupuk yang langka atau mahal, mahasiswa bisa membuat program agar petani bisa membuat pupuk sendiri, misalnya dengan eco enzyme. Sehingga bisa memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Kepala Desa Tawangsari, Yayuk Tutiek Supriyanti mengucapkan terima kasih kepada UPNV YK telah memilih Desa Tawangsari sebagai lokasi KKN. Sebanyak 40 mahasiswa mengabdikan diri di desa ini. Menurutnya Desa Tawangsari siap menampung berapa saja mahasiswa yang akan KKN.

"Alhamdulillah saya ucapkan terima kasih, mudah-mudahan bisa banyak membantu apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. Kami masih merasa kurang baik di bidang pertanian, perkebunan, peternakan. Kami pemerintah Desa Tawangsari selalu membuka pintu bagi mahasiswa yang akan KKN di sini," ucapnya.