TETAP PERHATIKAN LINGKUNGAN, UPNVY BANTU PENUHI KEBUTUHAN AIR PENGUNGSI SEMERU

  • Rabu 07 September 2022 , 01:34
  • Oleh : Dewi
  • 1860
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman - Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY) melakukan studi terkait pemenuhan kebutuhan air bagi pengungsi Semeru. Berdasarkan perhitungan, pasokan air bagi pengungsi di hunian tetap (Huntap) masih jauh lebih rendah dari kebutuhan.

Ketua Pusat Studi Manajemen Bencana UPN Veteran Yogyakarta, Eko Teguh Paripurno mengatakan temuan ini diperoleh dari hasil penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan UPN baru-baru ini.

Pelaksana proyek Huntap di Semeru menyebut kebutuhan air baku berasal dari tiga mata air sebesar 35 liter per detik atau 126.000 liter per hari. Kebutuhan air rata-rata menurut warga adalah 156,67 liter per hari per keluarga.

"Jika benar yang disampaikan pemerintah 1.951 kepala keluarga akan menghuni Huntap artinya diperlukan air baku sebanyak 306.663,17 liter per hari," ucapnya, Selasa (6/9/2022).

Berdasarkan fakta ini, artinya ada defisit air baku sebesar 41,8% dari total debit air baku yang dibutuhkan. Menurutnya kemungkinan defisit air bersih ini terjadi karena kurang matangnya perencanaan pembangunan Huntap.

Melihat kondisi ini, tim dari UPN Veteran Yogyakarta tidak tinggal diam. Melakukan identifikasi dari berbagai sumber untuk memenuhi kebutuhan air baku. Berdasarkan identifikasi, pemanfaatan air tanah dalam kurang ekonomis.

Air tanah dalam tersebut pelamparannya tidak menerus ke titik lainnya. Sehingga kemungkinan lapisan air jenuh tersebut hanya air formasi yang mudah habis jika dimanfaatkan, karena tidak ada suplai dari permukaan.

"Potensi yang bisa dimanfaatkan hanya air tanah pada kedalaman 8-18 meter karena pelamparannya yang meluas. Tapi tanpa pengelolaan berkelanjutan volumenya akan habis," jelasnya.

Menyiasati kondisi ini, tim mengambil langkah menjaga atau menambah kawasan hijau. Serta membuat sumur berpori untuk menangkap dan menyimpan air hujan.

"Melalui langkah ini maka air tanah kapasitasnya akan tetap terjaga. Juga untuk meminimalisir potensi penurunan muka air tanah atau bahkan tidak terjadi sama sekali," paparnya.

Kegiatan penelitian dan pengabdian ini mendapatkan dukungan dari Pemerintah Kabupaten Lumajang. Nota kesepahaman (MoU) telah diteken oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UPNVY dan Bappeda Kabupaten Lumajang.

Melalui MoU ini beberapa personil dikirim untuk melakukan penelitian dan pengabdian. Tujuannya untuk mengkaji pemenuhan kebutuhan air baku di Huntap Desa Sumbermujur.

"Penelitian dan pengabdian juga didukung oleh hibah internal LPPM UPN. Kegiatan ini juga dilakukan berdasarkan MoU UPN dengan Pemerintah Lumajang.