TIM PPM UPN VETERAN YOGYAKARTA BERIKAN PEMBINAAN DI WUKIRSARI

  • Kamis 07 Oktober 2021 , 12:08
  • Oleh : Dewi
  • 2310
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman_Tim Program Pengabdian Masyarakat (PPM) UPN "Veteran" Yogyakarta memberikan pembinan pada warga di Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul, Yogyakarta. Pembinaan dilakukan untuk meningkatkan potensi desa wisata  tersebut.

Dipilihnya kawasan tersebut karena potensi alam dan situs-situs peninggalan sejarah. Bahkan kawasan tersebut dikembangkan menjadi obyek wisata geoheritage.

Wukirsari memiliki berbagai potensi yang bisa dikembangkan. Terutama potensi alam di sana itu banyak situs-situs peninggalan kemudian juga sumber mata air. Semua itu harus dilindungi bahkan itu juga kemudian bisa dijadikan sebagai objek wisata geoheritage," ungkap Kepala LPPM UPN Veteran Yogyakarta Dr. Hendro Wijanarko, M.Si  di kampus setempat, Rabu (6/10/2021).

Pembinaan di bidang wisata dilakukan kepada warga setempat. Sehingga mereka bisa mengelola situs Wisata Budaya Watu Hangga dengan lebih optimal.

Apalagi keberadaan situs ini didukung dana swadaya masyarakat dengan total keseluruhan menghabiskan dana Rp 149.000.000. Warga membangun gapura dan cor blok  jalan menuju lokasi Wisata Budaya Watu Hangga.

"Nah itu yang kita dampingi. Disana ada Watu Hangga, situs Watu Hangga itu bisa untuk edukasi geologi juga wisata geologi dan kebumian," paparnya.

Sementara Dr. Humam Santosa Utomo, S.Sos, M.AB selaku tim mengungkapkan selain pembinaan dalam bidang pariwisata, tim juga memberikan pendampingan di bidang pertanian dan peternakan. Hal ini dilakukan karena mata pencaharian warga setempat selain petani juga beternak burung perkutut.

Bahkan desa tersebut menjadi sentra burung perkutut. Namun warga masih mengalami kendala dalam mem-branding desa sebagai sentra burung perkutut, termasuk persoalan harga pakan burung yang tinggi.

"Sehingga kita dampingi warga untuk menanam pohon sendiri, yaitu pohon milet atau juwawet yang digunakan untuk pakan burung. Dengan demikian kita harapkan setelah mereka bisa menanam sendiri bisa untuk kebutuhan mereka dan juga dijual," paparnya.

Humam  menambahkan, UPNVY juga memberikan pendampingan industri kerajinan bambu. Pembinaan dilakukan karena warga desa setempat juga membuat kerajinan besek dan kap lampu yang bahan dasarnya terbuat dari bambu.

Selama ini warga Karangtalun di Wukirsari kesulitan untuk melakukan penjualan hasil kerajinan. Karenanya tim PPM membantu mendeskripsikan model desain marketing yang modern kepada warga.

Melalui program pengabdian semacam itu, diharapkan warga dapat meningkatkan perekonomian mereka. Mereka mendapatkan pembelajaran pemasaran yang sebelumnya konvensional menjadi digital marketing.

"Harapannya ada pemberdayaan di masyarakat sehingga mereka lebih berdaya dalam memanfaatkan potensi yang ada termasuk potensi alam. Sehingga bisa menjual potensi yang ada untuk kemajuan dan secara ekonomi juga meningkatkan taraf hidup," jelasnya.