UPNVY Tampilkan Rig Tepat Guna di Ritech Expo 2018

  • Kamis 09 Agustus 2018 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1183
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

PEKANBARU - Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengadakan pameran bertajuk Ritech Expo 2018 di Pekanbaru, Riau. Pameran inovasi teknologi ini juga sekaligus untuk merayakan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang jatuh pada tanggal 10 AgustusTema yang diangkat adalah “Inovasi untuk Kemandirian Pangan dan Industri” dengan sub tema “Sektor Pangan dan Energi di Era Revolusi Industri 4.0” dan tagline “Inovasi Membangun Negeri.”

Hakteknas diselenggarakan oleh Kemenristekdikti dengan tujuan sebagai momentum untuk menumbuhkembangkan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) dan inovasi yang berkelanjutan. Peringatan tahunan ini juga merupakan upaya untuk terus menciptakan, membangkitkan, serta meningkatkan kapasitas iptek dan inovasi guna kesejahteraan dan peradaban bangsa.

Hakteknas pertama kali diselenggarakan pada tanggal 10 Agustus 1995 bertepatan dengan penerbangan pertama pesawat buatan anak bangsa di Bandung, Jawa Barat. Kegiatan tersebut diselenggarakan berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 71 Tahun 1995. Jakarta juga sempat menjadi tuan rumah Hakteknas ke-20 pada tahun 2015 silam.

Hakteknas ke-23 memiliki rangkaian kegiatan yang beragam. Beberapa di antaranya adalah pamaeran produk inovasi nasional Ritech Expo, bakti inovasi, anugerah iptek dan inovasi, kegiatan ilmiah, lomba iptek dan inovasi, car free day, peragaan iptek keliling, serta acara puncak.

Tahun ini UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) turut serta menjadi peserta pameran Ritech Expo yang diselenggarakan tanggal 9 – 12 Agustus 2018 di Rumah Dinas Gubernur Riau.

Bersama 119 peserta pameran lainnya, UPNVY menampilkan inovasi di bidang teknologi perminyakan yaitu Rig Tepat Guna.

Dipilihnya hasil inovasi karya salah satu dosen Teknik Perminyakan, Sayoga Heru Prayitno karena relevan dengan tema Hakteknas tahun ini.

Heru menceritakan asala mula penelitiannya berawal dari potensi sekitar 13 ribu sumur tua peninggalan Belanda yang tersebar di seluruh mulai dari propinsi Aceh sampai Papua.

“Ini menunjukkan bahwa Indonesia kaya akan potensi minyak bumi. Untuk itu perlu inovasi Teknologi Tepat Guna dalam rangka reaktivasi dan produksi sumur-sumur tua/suspended yang ekonomis dan kompeten sehingga sumur suspended dapat memberikan kontribusi peningkatan produksi minyak nasional,” Katanya ketika ditemui disela memberikan seminar pada acara rangkaian Ritech Expo, Kamis (9/8/2018).

Heru mengatakan inovasinya didukung oleh pendanaan Kemristekdikti dan menjadi riset unggulan UPNVY. (wwj/humas)