Warga Hargorejo Buka Terowongan Jalur Lori Mangaan

  • Jumat 18 Mei 2018 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1396
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

KULONPROGO, KRJOGJA.com – Pasca penelusuran pakar Geologi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta, masyarakat membuka terowongan jalur lori di eks kawasan penambangan mangaan Kliripan di wilayah Anjir, Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap.

Kelompok Kerja (Pokja) Desa Hargorejo, Sri Widodo mengungkapkan pembukaan dikerjakan secara gotong royong oleh kelompok masyarakat. Tanah yang menutup terowongan sudah berhasil disingkirkan. Selain menyingkirkan tanah yang menutup terowongan, masyarakat melakukan pekerjaan pemasangan gorong-gorong saluran air di depan pintu terowongan.

”Pokja menginginkan eks kawasan tambang mangaan Kliripan bisa menjadi tujuan wisata sejarah dan pendidikan. Nantinya terowongan tersebut bisa dikunjungi untuk wisata,” ujar Sri Widodo.

Seperti diketahui para pakar Geologi UPN Veteran Yogyakarta didampingi Pokja Desa Hargorejo melakukan penelusuran jalur lori di eks kawasan penambangan mangaan Kliripan di Desa Hargorejo, Kokap dan Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih. Dalam penelusuran banyak ditemukan terowongan berbentuk goa, pernah dipergunakan sebagai jalur lori untuk mengangkut tambang mangaan di masa pemerintahan Belanda.

Di wilayah Anjir, Desa Hargorejo ditemukan terowongan sedalam kurang lebih 100 meter dan terowongan di Gunung Penthul sepanjang 80 meter. Ketinggian terowongan sekitar tiga meter dengan lebar 2,5 meter.

Kedua terowongan tersebut merupakan satu jalur lori untuk mengangkut mangaan dari lokasi penambangan sampai ke Stasiun Kereta Api (KA) Pakualaman. Untuk rel lori sudah hilang. Di atas terowongan sudah berdiri bangunan rumah dan untuk perlintasan jalan raya.

”Tempat seperti ini sudah menarik untuk tujuan wisata sejarah, pendidikan maupun wisata umum. Masyarakat tinggal mengatur dan merapikan menjadi tempat wisata yang menarik,” ujar Dr Ir Singgih Saptono MT, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama UPN Veteran Yogyakarta.

Menurutnya, melihat jenis batuan yang ada di dalam terowongan aman untuk dikunjungi sebagai tempat wisata. Meskipun demikian pihak UPN akan melakukan pemetaan terowongan terhadap topografi di wilayah eks tambang mangaan Kliripan. (Ras)