BITCOIN, Pesona dan Resikonya

  • Minggu 28 Maret 2021 , 07:50
  • Oleh : Wike Wijayanti
  • 2606
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

SLEMAN - Banyak orang terpesona oleh keuntungan Bitcoin sepanjang tahun 2020 dan sepanjang tahun 2021 ini. Bahkan pendiri Microsoft Bill Gates  juga ikut angkat bicara soal Bitcoin yang belakangan marak diperbincangkan terutama setelah harganya meroket dan terus menembus rekor tertinggi baru. Namun sebenarnya apa Bitcoin? Bagaimana cara bekerjanya hingga bisa membius banyak orang untuk berinvestasi?

Bitcoin adalah mata uang digital atau cryptocurrency berada dalam sebuah sistem jaringan pembayaran open source P2P (peer-to-peer). Peer-to-peer network sendiri umumnya digunakan oleh para programmer.

“Jadi P2P sendiri maksudnya adalah sebagai salah satu model jaringan komputer, dimana setiap komputer masih di dalam lingkungan jaringan yang sama bisa saling berbagi, kemudian transaksi jaringan ini sangat memudahkan penggunanya bertransaksi secara langsung tanpa memerlukan jasa dari pihak ketiga, misalnya bank.” Jelas Eko Hartanto, SE, praktisi Crypto Enthusiast pada webinar “Investasi Cryptocurency Bagi Pemula” yang diselenggarakan Kelaspraktisi.com bekerjasama dengan UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY), Sabtu (27/3).

Transaksi dengan menggunakan bitcoin di dunia maya ini menggunakan tanda tangan yang bersifat rahasia berupa rangkaian simbol yang disebut kriptografi. Terdapat 7 konsep dasar bitcoin yang perlu diketahui.

Yang pertama, bitcoin menggunakan sistem jaringan terdesentralisasi dimana bitcoin tidak mengandalkan satu server, namun mengandalkan sistem / data server client P2P (server data tidak terpusat). Kedua menggunakan blockchain, yaitu rantai data dimana semua peserta jaringan memiliki konten yang sama, ikut memeriksa apakah konten yang dimiliki sah, dan ikut meneruskan data yang dimiliki kepada peserta yang terhubung. Selanjutnya yaitu menggunakan model UTXO, hash, dan dompet/wallet.

“Hash adalah suatu kode dari hasil enkripsi yang umumnya terdiri dari huruf maupun angka yang acak dan berfungsi untuk memercepat pencarian dalam tabel data atau pembandingan data seperti dalam basis data,mencari duplikasi, dan sebagainya. Yang terakhir adalah dompet wallet bertugas untuk mengelola kunci yang dimiliki.” Jelas Eko.

Eko yang tersambung melalui zoom meeting mengatakan Bitcoin menjadi salah satu mata uang kripto yang cukup menjanjikan untuk berinvestasi. Cryptocurrency semakin digandrungi banyak orang karena nilainya yang terus meroket, menembus harga tertinggi pada bulan Februari 2021 sebesar Rp 741 juta.

“Meskipun keberadaanya bukan dari pihak pemerintah, namun banyak pihak yang sudah memvalidasinya sehingga memiliki pengaruh yang cukup kuat dan terlindungi.” Ujarnya.

Akan tetapi, kata Eko ada beberapa hal yang harus dipahami dalam berinvestasi cryptocurrency, agar anda bisa mengurangi resiko yang tidak diinginkan.

Uang digital bitcoin memiliki beberapa keunggulan, diantaranya transaksi menggunakan bitcoin tidak menyertakan nama sehingga pemilik tidak dapat diidentifikasi. Semua transaksi bitcoin kemudian disebar ke seluruh jaringan computer pengguna bitcoin seluruh dunia. Bitcoin tidak akan terkena inflasi dan tidak terpengaruh oleh pergantian pemerintahan.

Uang digital bitcoin juga dapat dianggap sebagai barang komoditas, sebagaimana emas. Fluktuasi nilai tukar bitcoin bergantung pada permintaan pengguna atau investor serta sangat dipengaruhi oleh penerimaan atau penolakan negara.

“Untuk kelemahannya sendiri, bitcoin tidak memiliki nilai intrinsik, tidak memiliki aset yang mendasari, tidak ada lembaga otoritas yang bertanggung jawab sehingga kurang aman, serta tidak memiliki nama pemilik yang jelas sehingga rawan dijadikan sarana kejahatan.” Jelasnya.

Pada intinya, bitcoin belum sama dengan uang tunai. Tetapi, sudah mendekati ke arah tersebut dimana hanya diperlukan pengakuan dari pemerintah untuk menjadi alat pembayaran yang sah (Fiat Money).

Jumlah user, merchant, dan ekosistem yang semakin banyak berarti permintaan semain naik, namun disisi supply sangat terbatas yaitu hanya 21 juta keeping bitcoin. Hal ini berdampak pada harga bitcoin yang akan meningkat di masa depan.

Sisi teknis bitcoin mengingatkan kita pada era awal muncul internet yang begitu banyak penolakan namun seiring waktu dapat diterima dengan baik dan banyak dirasakan manfaatnya.

Tertarik berinvestasi Bitcoin? (wwj/humas)

Next »

UPN