UPN VETERAN YOGYAKARTA DORONG PEMANFAATAN LAHAN KOSONG DAN INOVASI KERAJINAN ANYAMAN BAMBU

  • Jumat 26 Maret 2021 , 04:20
  • Oleh : Dewi
  • 4464
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman_ Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNVY) melaksanakan Program Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat dari Dosen Yang bersinergi dengan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Mahasiswa UPNVY di Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul, Rabu 24 Maret 2021. Tujuan dari kegiatan ini yaitu untuk mengembangkan Desa Wisata Budaya dan UKM di Wukirsari.

Dr Hendro Widjanarko SE MM, selaku Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNVY) mengatakan Desa Wukirsari dikenal sebagai sentra industri kreatif anyaman yang berbahan dasar bambu. Namun, sangat disayangkan harga jual kerajinan unik dan khas masih sangat rendah sehingga belum bisa meningkatkan kesejahteraan dari para pengrajinnya.

“Ini merupakan kegiatan lanjutan dari agenda 28 Oktober 2020 lalu, yakni peresmian Desa Wisata Budaya di Watu Hangga, Pedukuhan Karangtalun, Wukirsari, Imogiri, Bantul. Pembukaan wisata Watu Hangga diresmikan secara langsung oleh Rektor UPNVY, Dr. Muhammad Irhas Effendi, M.Si,” terang Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNVY)

Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta (UPNVY) menambahkan bahwa lahan kosong nantinya akan dimanfaatkan untuk penghijauan. Yakni dengan menanam tanaman keras seperti Pohon Trembesi yang mampu menyerap air. Selain peningkatan nilai jual kerajinan dari anyaman bambu, warga juga akan didorong untuk melakukan penanaman di lahan pekarangan yang kosong agar bisa lebih bermanfaat untuk masyarakat sekitar. Ia juga menambahkan salah satu masalah yang juga perlu mendapatkan perhatian adalah angka Prevalensi Stunting yang masih cukup tinggi di Wukirsari, bahkan termasuk 10 besar di Bantul.Hal ini tentunya akan berimbas pada angka perceraian yang juga ikut menjadi tinggi.

"Ini menjadi tanggung jawab akademisi dari UPNVY untuk menjadi problem solving dari masalah nasional tersebut. Paling tidak bisa menurunkan angkanya. Sangat mendesak untuk segera dilakukan sosialisasi Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) guna mencegah terjadinya Pernikahan di Bawah Umur," ungkap Hendro Widjanarko./Humas