Dosen UPN “ Veteran” Yogyakarta Bantu Tingkatkan Budidaya Ternak Perkutut
JOGJA – Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta menyelanggarakan program pengabdian dalam upaya membantu para peternak Burung Perkutut di wilayah Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul. Melalui pendampingan ini diharapkan peternak dapat mempromosikan dan mengelola budidaya ternak secara professional melalui berbagai platform media digital.
Tim Pengabdian Masyarakat yang terdiri atas Purbudi Wahyuni, Dewi Novianti, dan Sucahyo Heriningsih ini melaksanakan pendampingan selama kurun waktu September-Oktober. Tim mengusung tema “Membantu Desa yang mandiri, maju, dan mampu bersaing baik di tingkat lokal, Nasional, maupun internasional”.
Purbudi Wahyuni, selaku ketua tim menuturkan Desa Wukirsari selain terkenal akan batiknya, tetapi juga terkenal dengan budidaya ternak burung Perkutut, khususnya di dusun Karangtalun. Sayangnya ternak yang sangat potensial ini belum dipasarkan secara profesional, lantaran masih bersifat konvensional dan belum menggunakan pemasaran online. Sehingga kalah bersaing walau hasil ternak sangat baik.
“Peluang usaha ternak Perkutut sangat menjanjikan, harga burung perkutut yang tinggi membuat bisnis ternak perkutut makin diperhitungkan. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat Dusun Karangtalun yang memang sudah memiliki keterampilan secara turun temurun dalam mengembangbiakkan Perkutut. Hanya saja para peternak belum tahu bagaimana cara memasarkan Perkutut secara lebih professional dan bersaing,” ujar Purbudi
Program ini ditargetkan kepada Paguyuban Peternak Perkutut Sumberrejo. "Para peternak Perkutut Karangtalun tergabung dalam paguyuban Sumberrejo yang beranggotakan 23 peternak. Masing-masing peternak memiliki 25 pasang perkutut sampai ada yang memiliki 150 pasang Perkutut. Jenis ternak Perkutut yang dikembangbiakan adalah Perkutut Lokal Mataram," ujar Taufik selaku ketua paguyuban.
Pada kesempatan tersebut para peternak dilatih membuat video dengan menggunakan kamera Digital single lense reflect (DSLR). Nantinya video tersebut akan menjadi saran promosi digital para peternak. Menurut Dewi Novianti, salah satu anggota tim pengabdian masyarakat UPN "Veteran" Yogyakarta, keterampilan dalam beternak belum diimbangi dengan keterampilan dalam memasarkan Perkutut. Dibutuhkan pemasaran digital bagi para peternak, lantaran di era serba digital ini para penghobi perkutut bisa berasal dari berbagai daerah hingga mancanegar dan dari latarbelakang menengah ke atas yang sudah melek media.
Di samping masalah pemasaran digital, manajemen sumber daya masyarakat serta manajemen administrasi pembukuan para peternak juga masih bersifat tradisional. “Pengabdian ini menekankan pada tiga aspek; pengenalan dan pelatihan pemasaran digital, manajemen SDM, dan manajemen administrasi pembukuan,” terang Sucahyo Heriningsih, anggota tim lainnya.
Jaiman, salah satu peternak Perkutut yang menjadi peserta mengaku sangat senang dengan adanya program seperti ini. “Para pemuda desa Karangtalun sangat menyukai pelatihan membuat video profil dan video konten media sosial ini. Diharapkan kedepannya bisa dijadikan ajang promosi dan pemasukan bagi kas dusun Karangtalun,” ujar dia.
Diharapkan melalui program pengabdian masyarakat seperti ini, dapat menjadi usaha untuk membantu mempercepat tercapainya kualitas pengabdian kepada masyarakat, serta tercapainya tujuan bersama dalam memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. (dimas)