Indonesia Terancam Mengalami Penurunan Cadangan Minyak
SLEMAN, KRJOGJA.com - Indonesia terancam mengalami penurunan cadangan minyak. Pasalnya, persentase kegiatan eksplorasi atau penemuan sumber cadangan baru terus berkurang. Padahal Indonesia terkenal dengan kekayaan alamnya, sehingga tidak dapat dipungkiri kemungkinan adanya sumber-sumber baru yang belum tereksplorasi.
Seminar Nasional ‘Oil and Gas Industri Development With Newest Indonesian Govement Regulation’ dalam rangkaian RAISE, digelar Sabtu (25/11/2017) di Ruang Seminar FTM UPN ‘Veteran’ Yogyakarta untuk berusaha menjawab pertanyaan masyarakat. Acara ini diikuti perwakilan IATMI dari berbagai universitas di Indonesia dan umum.
“Pembicara yang hadir disini sangat susah diundang, namun karena komitmennya dengan UPN maka beliau hadir. Semoga ini berguna khususnya untuk membangun oil company. Bagaimana caranya agar oil yang belum ditemukan itu dapat berguna bagi kemakmuran masyarakat,” ujar Wakil Dekan UPN, Dr Ir Singgih Saptono MT.
Menurut Singgih, sebenarnya oil tidak akan habis. Hanya teknologinya yang belum sanggup mengambil lebih dalam.
Wakil Kepala SKK Migas, Dijelaskan Sukandar mengatakan, produksi oil tertinggi sempat ternjadi tahun 1976 dan sudah lama sekali. Diharapkan setelah peraturan pajak selesai, banyak perusahaan besar yang minat berinvestasi.
“Butuh effort khusus agar oil bisa di lifting. Arahnya sekarang eksplorasi ke gas bukan oil lagi, dan fokus di laut dangkal. Fenomena oil sudah sangat sulit dan belum ada discovery yang cukup. Sementara banyak discovery gas sehingga kita usaha kembangkan,” ujar Sukandar yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Krakatau Steel. (Mg-19)