Mahasiswa Konsentrasi Media dan Jurnalisme Gelar Jurnalistik Backpacker di Bali

  • Kamis 26 Oktober 2023 , 04:05
  • Oleh : Dewi
  • 2165
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta
Wawancara dengan pelatih sanggar Satriya Lelana Desa Sukawati. Sumber: Pribadi

INFOUPNYK-Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNYK) Konsentrasi Media dan Jurnalisme melaksanakan Program Jurnalistik Backpacker di Bali pada 15 Oktober sampai 21 Oktober 2023. Program ini diikuti oleh 10 Mahasiswa serta didampingi oleh beberapa dosen Ilmu Komunikasi .

Adapun dosen Ilmu Komunikasi yang ikut serta mendampingi yakni Ketua Jurusan Ilmu Komunikasi Dr. Agung Prabowo, M.Si., Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi Drs. Arif Wibawa, M.Si., serta dosen Konsentrasi Media dan Jurnalisme Dr. Susilastuti M.Si. dan Sika Nur Indah, S.Sos., M.I.Kom.

Program ini merupakan bentuk praktik lapangan dari mata kuliah Produksi Media Cetak (PMC) dan menjadi salah satu program unggulan di Prodi Ilmu Komunikasi. Produksi Media Cetak sendiri merupakan mata kuliah di Konsentrasi Media dan Jurnalisme, mahasiswa dituntut untuk mampu mengimplementasikan semua keilmuan terkait jurnalisme yang telah diperoleh di bangku perkuliahan untuk diterapkan.

PMC menjadi mata kuliah terakhir bagi mahasiswa konsentrasi media dan jurnalisme pada semester tujuh, semua teori yang dipelajari dari materi dasar seperti membuat berita straight news, penulisan berita, penulisan feature, artikel dan tajuk rencana, penulisan opini, penulisan in-depth yang tertuang dalam program Jurnalistik Backpacker ini.

Pada kesempatan backpacker ke Bali, mahasiswa melihat lingkup pulau Bali dengan sudut pandang berbeda. Sebelum terjun ke lapangan, para mahasiswa mempersiapkan perencanaan, riset data, dan buka jaringan dengan pihak terkait untuk melakukan observasi guna menyeimbangkan data dengan yang diperoleh saat riset. Mekanisme Jurnalistik Backpacker ini yaitu mahasiswa Konsentrasi Media dan Jurnalisme dibagi menjadi 2 kelompok redaksi dengan 2 fokus tema yang berbeda yaitu tema seni budaya dan kuliner.

Kristina sebagai Ketua dari kelompok satu mengaku terkesan dengan kegiatan yang terbilang singkat ini kelompoknya tetap mampu menyelesaikan liputan secara keseluruhan dnegan lancar.

“Ini adalah pengalaman yang sangat menarik dan bermanfaat banget untuk kami tentunya, karena segala perencanaan yang kami buat membutuhkan diskusi yang agak panjang tetapi dengan waktu yang singkat. Kami juga sempat kebingungan mencari narasumber,angle, ataupun menyatukan pemikiran kelompok kami tetapi karena proses yang kami lalui dan seiring berjalannya waktu, liputan kami selama di Bali berjalan dengan lancar” (21/10/23).

Kristina juga menambahkan, selama panjangnya perjalanan backpacker yang dilakukan, dari outline yang ditulis, dirinya lebih mengetahui terkait sejarah dan teknik pengolahan beberapa kuliner di Bali yang masih dijaga eksistensinya.

Saat peliputan terjadi perubahan keputusan antara data yang sudah diriset dan penggalian data lapangan, seperti narasumber yang sulit ditemui, perubahan outline yang ditulis, dan beberapa data tambahan yang diluar outline tulisan, meskipun demikian data yang sudah diperoleh dapat menjadi tambahan data untuk memperkaya data untuk berita yang akan ditulis di majalah yang akan terbit.

Hayyu Shafa selaku Ketua kelompok dua menyampaikan kesannya terkait beberapa kondisi yang harus merubah perencanaan dalam penulisan

“Untuk data yang kami dapatkan bersyukurnya masih sesuai dengan apa yang akan kami tuliskan nanti. Namun memang ada beberapa data tambahan di luar outline tulisan yang kami dapatkan, karena sesuai dengan amanat dosen pengampu, sebisa mungkin data tambahan itu dimanfaatkan,” ujar Shafa saat diwawancara (20/10/23).

Dosen mata kuliah Produksi Media Cetak, Sika Nur Indah menegaskan bahwa, Selain mengaplikasikan ilmu yang sudah diperoleh tentang jurnalisme, PMC menjadi moment melatih mental, karena bekerja secara team work, manajemen perencanaan dan pemecahan masalah secara cepat.

“Jadi mata kuliah ini ahirnya bisa meramu kemampuan temen-temen yang sudah dipelajari dari semester empat itu dituangkan di PMC,” pungkasnya.

Sebagai dosen yang pertama kali mengampu mata kuliah PMC, Sika sempat khawatir dengan perencanaan liputan dan kondisi di lapangan, namun kemudian dapat diyakinkan dengan keberhasilan mahasiswa jurnalistik dalam merubah angle berita, dan Sika merasa bangga dengan hal tersebut.