MAHASISWA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA BERHASIL LOLOS PKM INSENTIF 2022

  • Kamis 11 Agustus 2022 , 01:25
  • Oleh : Dewi
  • 1688
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman—Pada 11 Agustus 2022, Tim PKM Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) berhasil menjadi salah satu artikel lolos pendanaan PKM Insentif - Artikel Ilmiah (PKM – AI). Tim yang dikenal dengan nama @METROPONIK ini diketuai oleh Ahmad Nur Rohim (134180076), dengan anggota tim Ismi Aflahal Mari’ah (134190051), Dwi Cahyo Budi Bhakti Bumi (134190048), dan didampingi oleh Ir. Heti Herastuti M.P. Tim tersebut berhasil lolos dengan karyanya yang berjudul “Merajut Keterampilan Motorik melalui Pelatihan dan Edukasi Pertanian Modern Berbasis Pendidikan Vokasional di Pondok Pesantren Madania Yogyakarta”.

Program PKM Insentif sendiri berdasarkan surat keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) melalui Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2022 No. 4818/E2/DT.01.00/2022, memaparkan bahwa program tersebut akan mendanai skema PKM - AI (272 Artikel) dan PKM - GFT (128 Artikel) dengan total 400 artikel. Kemenristek mengadakan Program PKM Insentif dengan tujuan salah satunya adalah menumbuhkan semangat mahasiswa, terutama bagi mahasiswa semester akhir, untuk menuliskan karyanya dalam bentuk artikel ilmiah.

Ibu Heti Herastuti selaku dosen pendamping mengungkapkan harapannya terhadap timnya yang berhasil lolos PKM Insentif. Beliau berharap, kegiatan yang telah dilaksanakan mampu menumbuhkan rasa cinta pertanian, ilmu dasar budidaya tanaman, dan pembuatan model pertanian modern dalam diri santri. “Semoga program ini dapat menyeimbangkan antara pendidikan agama dan kewirausahaan sehingga dapat mendorong santri menuju individu yang trampil, berjiwa kreatif, unggul, dan memiliki keahlian keterampilan vokasional,” tambahnya.

Ahmad Nur Rohim selaku ketua Tim @METROPONIK, mengaku dirinya dan teman-temannya merasa sangat senang setelah berhasil lolos PKM Insentif. Apalagi PKM Insentif merupakan PKM pungkasan dalam kegiatan perkuliahan. “Jujur sangat senang, apalagi jarang tim yang lolos PKM Insentif. Sementara, PKM Insentif ini sebenarnya adalah tahap akhir atau pungkasan dari kegiatan perkuliahan mahasiswa akhir,” ungkap Ahmad.

Ahmad juga menyampaikan mengenai latar belakang pemilihan tema dalam karyanya dan tim. Ia mengaku bahwa sebelumnya karya serupa pernah lolos pendanaan pada PKM tahun 2020. Dikarenakan pengabdian dalam masyarakat tidak dapat dilakukan dalam jangka waktu yang pendek, Ahmad dan tim berinisiatif untuk kembali mengajukan karyanya agar bisa melanjutkan pengabdian di Pondok Pesantren Madania.

“Jadi tahun 2020, aku dan tim lolos pendanaan dengan judul ‘Merajut Keterampilan Motorik Melalui Pelatihan dan Edukasi Hidroponik Berbasis Pendidikan Vokasional di Pondok Pesantren Madania Yogyakarta’. Setelah aku mengikuti berbagai seminar dan pengabdian di luar kampus, aku menyimpulkan bahwa satu tahun ataupun dua tahun melakukan pengabdian itu terkadang belum memberikan efek kepada masyarakat. Oleh karena itu, aku dan tim berinisiatif untuk melakukan pengabdian kembali di Pondok Pesantren Madania,” papar Ahmad.

Selain masalah waktu dalam melakukan pengabdian, mahasiswa angkatan 2018 tersebut juga menjelaskan tantangan berat yang dihadapi oleh tim dalam penyusunan karya. Salah satunya adalah masalah naik turunnya niat dalam mengerjakan jobdesk yang telah ditentukan. “Kesulitan yang dihadapi tim naik turun, dalam artian bahwa aku di satu sisi terkadang juga malas atau tidak ada waktu. Selain itu, anggota tim juga sulit untuk berkumpul,” jelasnya.

Di akhir wawancara, Ahmad mengungkapkan harapannya terhadap mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta supaya bisa berkarya dan bisa mengikuti kegiatan PKM. Ia juga berharap semoga dirinya dan tim senantiasa diberi kemudahan dan kelancaran dalam melaksanakan setiap kegiatan.