MAULANA YUSUF HANAFI, MAHASISWA TEKNIK PERMINYAKAN UPN “VETERAN” YOGYAKARTA RAIH JUARA 1 AJANG POSTER COMPETITION GEOLOGY AND MINERAL TECHNOLOGI TINGKAT NASIONAL DAN JUARA 2 AJANG SOCIETY OF PETROLEUM ENGINEERS
Sleman- Mahasiswa UPN “Veteran” Yogyakarta atas nama Maulana Yusuf Hanafi berhasil menorehkan prestasi di ajang Society of Petroleum Engineers (SPE) yang diadakan oleh Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia sukses menjadi juara kedua dalam kompetisi International Simulation Reservoir Rock Flow Dynamic with Tnavigator Petro-Bootcamp Petrologue. Selain itu, Maulana juga berhasil menjadi juara satu dalam Paper Poster Competition Geology and Mineral Technology tingkat nasional yang diadakan oleh Museum Geoteknologi Yogyakarta.
Dalam memperoleh juara dalam ajang SPE, Maulana sebelumnya harus menjalani pelatihan selama dua minggu menggunakan software reservoir simulation. Selanjutnya, bersama peserta dari universitas lain, bergabung menjadi tim untuk mengerjakan kasus yang diberikan.
“Saya memang tipe mahasiswa yang suka mencari keuntungan dari ikut perlombaan. Jadi, berbagai lomba saya ikuti. Mulai dari paper, poster, smart competition, oil rig design, sampai future idea plan,” ujar mahasiswa Teknik Perminyakan tersebut.
Sedangkan dalam ajang Paper Poster Competition, Maulana mengangkat topik mengenai kemandirian akan pemenuhan energi terbarukan yang murah dan bisa dibuat oleh seluruh lapisan masyarakat. Produk yang dihasilkan bernama Omto Bimo yang berupa biobriket. Produk tersebut adalah biomassa yang berasal dari limbah pertanian.
“Dengan menggunakan biobriket, masyarakat bisa menghemat pengeluaran bahan bakar masak sehari-sehari sebesar 17 persen dibandingkan dengan bahan bakar fosil. Di sisi lain, juga berpotensi untuk dikembangkan dalam skala industri bisnis untuk kebutuhan ekspor,” tambahnya.
Dalam mengikuti berbagai kompetisi, ada banyak hal yang harus ia siapkan. Mulai dari memahami segala aspek materi, membuat daftar pertanyaan dan jawaban yang sekiranya ditanyakan oleh juri, hingga membuat presentasi yang menarik.
“Saya punya target baru setiap bulan. Jadi, tidak bisa santai-santai. Setelah satu event selesai, saya harus mengejar event lain. Dengan segala macam kepadatan kegiatan tiap harinya, saya harus pintar mengatur waktu dengan skala prioritas berdasarkan deadline,” jelas Maulana.
Melalui berbagai kompetisi yang telah ia ikuti, Maulana turut membagikan tips yang ia miliki. Pertama, mencari mentor yang lebih berpengalaman dan tim yang sefrekuensi. Kedua, membuat presentasi menarik dengan tambahan foto dan video. Ketiga, usahakan karya bisa diaplikasikan di masyarakat.
“Ikut lomba kuncinya adalah keberanian untuk memulai. Jangan takut kalah karena itu bagian penting dari proses perjuangan. Kita bisa banyak belajar dari kesalahan dan kekurangan,” pungkasnya.