Qoidul Masa’id, Penjaga Masjid Jadi Wisudawan Terbaik UPNVY (Bagian 3)
SLEMAN - Setelah melalui masa kuliah 8 semester, akhirnya Masa’id laat wisuda,. ia maju ke atas panggung didampingi kedua orang tua. Namun bukan rasa senang yang ia rasakan melainkan sedih karena sang ibu tidak bisa mendampinginya menerima penghargaan dari Rektor. Selama 2 tahun sang ibu terbaring sakit akibat menderita tumor di kepala.
“Sebenarnya ibu sudah agak baikan dan berencana bawa rombongan keluarga untuk hadir di wisuda. Namun menjelang wisuda kondisinya tidak memungkinkan.” Katanya.
Masa’id mengisahkan selama menyusun tugas akhir ia harus pulang pergi dari Jogja ke Rumah Sakit Slamet Riyadi, Solo tempat ibunya dirawat.
“Saat saya ujian skripsi ibu operasi pengangkatan tumor. Minggu ini operasi lagi.” Ujarnya berkaca – kaca.
Saat ini ibunya sedang bersiap menjalani operasi pemasangan tempurung kepala. Kedua operasi tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit yaitu sebesar Rp 75 juta. Demi kesembuhan sang ibu, Masa’id memberanikan diri meminjam uang ke sanak keluarga.
“Setelah diterima kerja, uang gaji akan saya tabung untuk membayar hutang. Harta kami hanya satu petak sawah, tidak cukup untuk membayar hutang.” Katanya lirih.
Ia berdoa demi kesembuhan ibunya dan berusaha menepati janjinya yang lain yaitu menaikkan haji kedua orang tuanya. (wwj/humas)