UPN "VETERAN" YOGYAKARTA GELAR GCFoW 2021

  • Jumat 13 Agustus 2021 , 10:12
  • Oleh : Dewi
  • 2144
  • 4 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman_Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNVY) menginisiasi Program Global Competence dan Future of Work Virtual Mobility Program (GCFoW) 2021. GCFoW 2021 akan dilaksanakan pada tanggal 11 sampai dengan 19 Agustus 2021 secara virtual.

Pemateri dari berbagai universitas  akan memberikan pengetahuan, pengalaman, dan  sudut pandang dari kalangan akademisi tentang konsep kompetensi global dan berbagai faktor yang mengelilinginya. Pembukaan diberi pengantar oleh Dr. Ethel Agnes Pascua selaku Direktur   Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) Bangkok,   Thailand.

Dr. Ir. RR. Rukmowati Brotodjojo, M.Agr. selaku Ketua GCFoW menyampaikan, program  yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang masalah global dan masalah antar budaya ini, adalah hasil kerja sama antara Universitas Atma Jaya Jakarta, Universitas Bina Nusantara Jakarta, Universitas Malaya Malaysia, Universitas Financing and Promoting Technology (FPT) Vietnam, Universitas Pan Pacific Filipina, dan Universitas Thaksin Thailand. Peserta adalah Mahasiswa berbagai jurusan dari perguruan tinggi tersebut.

"GCFoW menyediakan platform virtual bagi peserta untuk belajar, berkolaborasi, dan bertukar pengetahuan dan ide lintas bidang dan negara tentang kompetensi global dan masa depan dunia kerja," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bahasa dan Layanan Internasional (BLI) UPNVY ini.

Sebagai panitia dari acara ini, Rukmowati mengucapkan selamat datang kepada semua peserta yang berasal dari berbagai tempat di Asia Tenggara dengan budaya, latar belakang, dan identitas yang beragam. Harapannya ke depan akan ada kerja sama di kalangan pemuda dalam menjawab tantangan masa depan pekerjaan melalui penciptaan mobilitas virtual. Dan, membangun jaringan di kalangan pemuda lintas negara sebagai agen perubahan mengikuti bidangnya masing-masing.

"Kita semua akan terus membangun jaringan dan menginisiasi kerjasama dalam menjawab tantangan masa depan pekerjaan sehingga dapat terus memberdayakan dan menghubungkan lebih banyak calon pemimpin muda," terangnya.

Saat secara resmi membuka GCFoW, Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si. selaku Rektor UPNVY menuturkan, kaum muda harus mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat saat ini. Mereka harus memperoleh kompetensi yang membantu mereka untuk berhasil mengatasi masalah global dan kondisi antar budaya.

"Kompetensi global adalah kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan tata krama yang mempersiapkan generasi muda untuk tumbuh dengan baik di dunia yang multikultural dan saling berhubungan," ujarnya.

Oleh karena itu, melalui program ini kami menyediakan platform virtual bagi mahasiswa untuk berdiskusi dengan rekan-rekan tentang tantangan yang akan mereka hadapi di masa depan pekerjaan dan bagaimana mereka dapat mengembangkan kompetensi mereka untuk menghadapi tantangan tersebut.

Selanjutnya, dengan bekerja sama dengan rekan-rekan dari berbagai negara diharapkan dapat membantu mereka mengembangkan pemahaman dan komunikasi antarbudaya mereka.

Program ini juga bertujuan untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan no 4 tentang Pendidikan Berkualitas dan SDG no 8 tentang Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.

Dalam beberapa hari terakhir dunia berubah dengan cepat dengan kemajuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Apa yang terjadi di dunia dan masalah yang muncul adalah kompleks dan saling bergantung.

"Anak muda harus mempersiapkan diri untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat ini. Mereka harus memperoleh kompetensi yang membantu mereka untuk berhasil mengatasi permasalahan global dan kondisi antar budaya," ungkapnya.

Kompetensi global adalah kombinasi dari pengetahuan, keterampilan, nilai, dan budi pekerti yang mempersiapkan generasi muda untuk tumbuh dengan baik dalam lingkungan yang multikultural, dalam dunia yang saling berhubungan.

Seiring dengan kemajuan teknologi, khususnya di bidang teknologi informasi, koneksi antar negara lebih mudah dan menuntut orang-orang dari budaya yang berbeda latar belakang untuk berkomunikasi dengan orang lain.

"Anak muda harus dapat memanfaatkan ruang digital yang saling terhubung. Selanjutnya, memperoleh kompetensi global akan membantu kaum muda manusia untuk menghadapi tuntutan dunia kerja dalam waktu dekat," imbuhnya.

Jenis industri yang akan muncul di masa depan tidak diketahui secara pasti. Lingkungan kerja di masa depan juga akan berbeda dengan yang ada sekarang. Selain itu, keterampilan apa yang dibutuhkan juga tak tentu. Oleh karena itu, generasi muda harus siap menghadapi tantangan masa depan pekerjaan.

"Sangat penting bagi kaum muda untuk beradaptasi untuk menghadapi perubahan cepat yang mungkin terjadi di tempat kerja di masa depan. Mempersiapkan diri untuk lingkungan kerja di masa depan membutuhkan transformasi besar-besaran dalam hal keterampilan maupun pola pikir," ucapnya.

Forum Ekonomi Dunia 2016 menyarankan keterampilan penting yang dibutuhkan untuk mengembangkan tantangan tenaga kerja di masa depan adalah kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan.

Keterampilan ini akan membantu kaum muda untuk mengidentifikasi perubahan dengan cepat dan membantu mereka untuk menyesuaikan dan mengembangkan strategi agar sesuai dengan hasil yang diinginkan.

"Anak muda perlu mengadopsi pola pikir pembelajaran atau pertumbuhan dan mencari peluang dan pengalaman yang mengarah pada peningkatan pribadi yang berkelanjutan," jelasnya.