Sleman - Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta (UPNV YK) menggelar upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Sabtu (1/10/2022). Upacara dipimpin langsung oleh Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Prof. Dr. M. Irhas Effendi.

Rektor membacakan sambutan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim. Disampaikan dalam sambutan, tahun ini Indonesia telah mampu menunjukkan kepada dunia untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat.

Di beberapa forum internasional seperti G20, Transforming Education Summit, hingga Mondiacult yang diselenggarakan oleh PBB, nilai-nilai luhur yang menjadi identitas bangsa Indonesia diperkenalkan. Seperti gotong royong, Bhineka Tunggal Ika, dan Pancasila.

"Keunggulan kita di panggung global adalah hasil dari gerakan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya yang terus kita dorong dan kuatkan bersama," ucapnya dihadapan peserta upacara.

Kurikulum Merdeka mengedepankan pembelajaran berbasis projek, termasuk projek penguatan profil Pelajar Pancasila. Melalui kurikulum ini anak-anak Indonesia didorong menjadi pembelajar sepanjang hayat, yang memiliki iman, taqwa, akhlak mulia, berkebinekaan global, gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.

Semangat gotong royong ini juga dimiliki para seniman dan budayawan dalam berkarya. Menguatnya komunitas, lembaga, serta organisasi seni dan budaya membuat ruang ekspresi dan apresiasi semakin terbuka lebar.

"Saktinya Pancasila terletak pada penerapan nilai-nilai pancasila sebagai petunjuk dan tujuan hidup sebagai bangsa Indonesia," jelasnya.

Gotong royong juga diperlukan untuk mewujudkan satuan pendidikan dan ruang-ruang kebudayaan yang aman dan nyaman. Mengedepankan nilai-nilai inklusivitas, toleransi, dan bebas dari kekerasan.

"Menjalankan komitmen bersama dalam mewujudkan kemerdekaan yang sebenar-benarnya bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk belajar dan berkarya," paparnya.

Kemendikbud Ristek berkomitmen untuk terus menghadirkan transformasi yang sejalan dengan pesan Soekarno dalam pidato lahirnya Pancasila. Bahwa Indonesia berdiri di atas lima dasar Pancasila.

"Mari terus bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar dan Merdeka Berbudaya. Membawa Indonesia melompat ke masa depan," ajaknya.