UPN Veteran Yogyakarta Jadi Tuan Rumah Workshop UNESCO: Literasi Mitigasi Bencana yang Inklusif

YOGYAKARTA – Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta menjadi tuan rumah kegiatan workshop yang diselenggarakan oleh Program Manajemen Transformasi Sosial (MOST)-UNESCO pada Kamis (1/5/2025). Workshop bertajuk Citizen Science on Natural Disaster: Raising Public Awareness Through the Engagement of Vulnerable Groups in Inclusive Disaster Risk Reduction tersebut, bertujuan untuk meningkatkan literasi mitigasi bencana yang inklusif.
Ketua INC MOST-UNESCO, Dr. Fakhriati, menjelaskan, workshop ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kesiapsiagaan kebencanaan serta menambah pengetahuan mitigasi bencana. Harapannya, melalui seminar ini dapat membentuk early warning system di masyarakat, sehingga dapat menekan risiko, dampak, dan korban bencana.
“Kami harap kegiatan workshop ini dapat memberikan kemaslahatan hidup bagi masyarakat, dengan harapan dapat mengurangi korban bencana dan memanfaatkan budaya lokal secara inklusif untuk mengurangi risiko bencana, serta menyadarkan masyarakat lokal akan pentingnya pengetahuan lokal dalam pengurangan risiko bencana sebagai early warning system, sehingga kesiapsiagaan kita sudah terbantuk jauh sebelum terjadi bencana,” ujar Dr. Fakhriati dalam sambutannya.
Dalam workshop yang digelar secara hybrid ini, lanjutnya, MOST-UNESCO turut serta mengajak kelompok rentan (mencakup disabilitas, lansia, dan perempuan), akademisi, pemuka agama, hingga pemuka adat. Para peserta dinilai memiliki kedekatan dengan komunitasnya, sehingga diharapkan dapat menyalurkan pengetahuan terkait mitigasi bencana yang inklusif.
“Kami berharap dengan kemampuan mereka, maka dapat membantu komunitasnya untuk menanggulangi bencana,” imbuhnya.
Adapun MOST-UNESCO adalah program dari UNESCO yang dimulai sejak 1994 serta bergerak pada bidang transformasi sosial dengan tujuan mendorong dan mempromosikan social science serta membantu dan mencari alternatif terobosan baru dalam penyelesaian berbagai masalah sosial. Di Indonesia, lanjut Dr. Fakhriati, MOST-UNESCO bergabung pada 2001, dimana saat ini berada di bawah pengelolaan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Dalam kesempatan yang sama, Prof. Dr. Ir. Anugerah Widiyanto, M. Eng., selaku Plt. Deputi Bidang Kebijakan Pembangunan BRIN menilai, workshop ini sangat strategis lantaran menjadi wadah untuk mempertemukan para stakeholder dari berbagai kalangan. Menurutnya, keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat dalam analisis dan pengumpulan data merupakan salah satu pendekatan inovatif dan efektif.
“Melalui forum ini kita semua dapat memperkuat komitmen terhadap inklusivitas dalam pengurangan risiko bencana, dan kita perlu memastikan bahwa setiap suara termasuk dari kelompok yang paling rentan didengar, dihargai, dan menjadi bagian integral dari solusi,” jelas Prof. Dr. Ir. Anugerah Widiyanto.
Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si., menyatakan bahwa tema yang diangkat dalam workshop ini, sangat relevan dengan implementasi nilai-nilai Bela Negara di UPN Veteran Yogyakarta.
“Kami sebagai kampus yang dilandasi nilai-nilai Bela Negara sangat aktif bergerak di bidang manajemen kebencanaan, mulai dari mitigasi bencana, kesiapsiagaan, tanggap darurat, hingga rehabilitas. Ini semua kami implementasikan secara penuh,” tutur Rektor.
Sebagai wujud komitmennya tersebut, lanjut Rektor, UPN Veteran Yogyakarta membuka Program Studi Magister Manajemen Bencana, yang kini sudah memiliki sekitar 150 mahasiswa.
UPN Veteran Yogyakarta, lanjut Rektor, juga turut aktif dalam riset bidang mitigasi bencana untuk memetakan daerah yang rawan bencana.
“Tema workshop ini, menjadi bagian yang kami lakukan dari aspek kesiapsiagaan yakni mendorong masyarakat yang tangguh bencana menghadapi segala risiko. Dengan semangat yang lebih inklusif, kegiatan ini juga kami harapkan mampu mengajak seluruh elemen masyarakat termasuk kelompok rentan untuk memiliki peran dan suara yang setara dalam membangun ketangguhan menghadapi bencana,” tutur Rektor.
Workshop Literasi Mitigasi Bencana yang Inklusif ini, merupakan kolaborasi antara MOST-UNESCO dengan Universitas Budi Luhur. Sebelum diselenggarakan di UPN Veteran Yogyakarta, kegiatan serupa juga telah digelar di Padang, Sumatera Barat (19 April 2025) dan Palu, Sulawesi Tengah (26 April 2025).
Selain transfer pengetahuan terkait mitigasi bencana yang inklusif, luaran dari workshop ini berupa film animasi, story telling, dan buku panduan kesiapsiagaan bencana berjudul “Kami Tangguh Kami Selamat”, yang dapat diakses oleh seluruh elemen masyarakat.
Rangkaian workshop dilanjutkan dengan pemberian materi terkait pengetahuan local mitigasi bencana, diskusi umpan balik, serta penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara UPN Veteran Yogyakarta dengan Universitas Budi Luhur dalam Bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi.