UPN VETERAN YOGYAKARTA MEMPERKENALKAN KEANEKARAGAMAN BUDAYA DUNIA MELALUI SEMINAR DAN FESTIVAL BUDAYA ICOM 2022

  • Selasa 27 September 2022 , 02:20
  • Oleh : Dewi
  • 1561
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman – Kelompok Studi Mahasiswa (KSM) International Community (IC) dibawah Lab Antar Budaya Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) gelar International Community Colloquium (ICOM) pada Minggu, 18 & 25 September 2022. Acara diselenggarakan secara daring melalui platform Zoom Meeting dengan dihadiri mahasiswa Jurusan Ilmu Hubungan Internasional UPNVYK dan peserta umum.

Ketua jurusan Ilmu Hubungan Internasional Dr. Saptopo Bambang Ilkodar, M.Si turut menyampaikan sambutannya pada acara ini. “Seminar kali ini terdapat 2 kata kunci, yang pertama diversity dan yang kedua adaptasi. Setelah kita memahami keanekaragaman budaya, maka selanjutnya adalah bagaimana kita beradaptasi atau mengakulturasikan budaya itu supaya kita tidak gegar budaya.  Maka dari itu, kemauan untuk beradaptasi dan mengenal budaya lain akan sangat penting bagi para alumni Hubungan Internasional nantinya,” papar Saptopo.

Pelaksanaan ICOM 2022 dibagi menjadi 2 hari yang berbeda. Pada hari pertama, dilaksanakan Seminar nasional dengan mengangkat tema “Appreciating and Understanding the Value of Cultural Diversity in The World”. Tema ini dipilih karena sebagai warga negara Indonesia dan masyarakat internasional, seseorang harus memahami bahwa dunia ini memiliki banyak budaya dan budaya adalah suatu hal yang dapat membuat suatu negara menjadi unik. Hadir sebagai pembicara pada hari ke-1 Prof. Ismunandar selaku Wakil Delegasi tetap Indonesia untuk UNESCO, Yetti Martanti S.Sos., M.M selaku Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, dan Sari Tjakrawiralaksana selaku perwakilan Bina Antar Budaya.

Sedangkan pada hari kedua, dilaksanakan festival budaya dengan tema “Unique Traditions from Various Country”. Pada rangkaian acara ini ICOM mencoba menunjukkan perbedaan budaya di dunia melalui keunikan tradisi dari berbagai negara. Hadir sebagai pembicara pada hari ke-2 yaitu Noemie Julie dari Jerman, Gulchin Iskendarova dan Gudrat dari Georgia, Illya dari Ukraina, Meryem Berrouj dari Maroko, dan Mariam Abdallah dari Mesir.

Dalam sambutannya, Ketua Lab Antar Budaya Reza Prima Yanti, M.A menyampaikan makna dan harapan dari diadakannya acara ICOM ini. “Ada pepatah yang mengatakan lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Artinya setiap daerah  itu punya budaya yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, saya yakin dan percaya kegiatan ICOM ini akan memberikan banyak sekali manfaat dan tambahan pengetahuan bagi para peserta untuk memahami tentang perbedaan budaya di dunia,” ungkap Reza.

Sebagai informasi, ICOM merupakan rangkaian acara tahunan yang rutin dilaksanakan oleh KSM IC. ICOM tahun 2022 diselenggarakan dengan harapan para peserta dapat memahami pentingnya nilai serta keragaman budaya sehingga dapat lebih mengapresiasi dan melestarikan budaya yang ada agar tetap eksis juga dicintai masyarakat.