UPN VETERAN YOGYAKARTA PERSIAPKAN PEMUDA UNTUK DAPAT MENJADI AGEN KETAHANAN NASIONAL PADA 2045

  • Minggu 28 November 2021 , 04:31
  • Oleh : Dewi
  • 3369
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman – Dalam rangka perayaan Dies Natalis UPN Veteran Yogyakarta (UPNVYK) ke-63, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu  Politik (FISIP)  gelar webinar yang mengusung tema “Indonesia Emas 2045 : Pemuda Agen Ketahanan Nasional”. Acara ini dilaksanakan menggunakan platform zoom meeting pada Sabtu (27/11/21). Adapun penyampaian materi dibagi menjadi dua panel sesi, dengan menghadirkan pembicara ahli dari berbagai bidang dan pembicara mahasiswa dari UPNVYK serta Universitas mitra.

Dalam sambutannya Dr. Dra. Machya Astuti Dewi, M.Si. selaku Dekan FISIP UPNVYK mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan agenda tahunan dari FISIP UPNVYK sebagai bentuk komitmen untuk selalu melestarikan dan menginternalisasi nilai bela negara kedalam kehidupan sehari hari. Machya menyampaikan bahwa penyelenggaraan acara ini memiliki makna penting, mengingat saat ini marak bermunculan ancaman non tradisional yang sangat mengancam kehidupan berbangsa dan bernegara. “Saya harap kegiatan kali ini bisa memberi kontribusi pemikiran bagi pengembangan perspektif bela negara dan tentunya ketahanan nasional Indonesia,” ucap Machya ketika megakhiri pembicaraan.

Hadir dalam acara ini Kolonel Marinir Rachmat Djunaidy selaku Kepala Subdirektorat Lingkungan Pendidikan, Direktorat Bela Negara, Ditjen Potensi Pertahanan, Kementerian Pertahanan RI yang menyampaikan materi tentang “Ketahanan Nasional, Bela Negara dan Pemuda”. Menurut Kolonel Rachmat untuk tetap hidup negara harus dibela dan lindungi dari berbagai jenis ancaman, namun tugas ini tidak dapat hanya dititik beratkan pada TNI, melainkan butuh peran serta dari seluruh masyarakat dan elemen negara.

Melanjutkan pemaparannya, Kolonel Rachmat menerangkan bahwa saat ini pemuda generasi Z dan millenial jumlahnya mendominasi populasi di Indonesia dengan jumlah sebanyak 27,94%. Sumber daya tersebut harus disiapkan dengan baik untuk menyambut bonus demografi tahun 2045. Diantara peran yang dapat dilakukan pemuda adalah dengan menjadi agen dalam mengaktualisasi nilai bela negara, menjadi role model bagi generasi muda, menjadi motor penggerak dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, bangga dan menjaga nama baik bangsa, serta menyiapkan diri untuk menjadi pemimpin di masa depan.

Turut hadir menjadi pembicara pada webinar panel sesi satu Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara selaku Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY yang membawakan materi dengan judul "Peran pemuda dalam membangun ketahanan nasional melalui bidang pariwisata, sebagai perwujudan bela negara" serta Anita A. Wahid selaku Presidium Mafindo yang menyampaikan materi dengan judul “Media Digital, Cyber Culture, dan Tantangan dalam Mencegah Polarisasi Masyarakat”.

Sebagai penutup webinar panel sesi satu, Rektor UPNVYK Prof. Dr. M. Irhas Effendi menyampaikan materi mengenai “Peran Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Mahasiswa Sebagai Agen Ketahanan Nasional untuk Memperkuat UPNVYK Sebagai Kampus Bela Negara”.  Sebagai implementasi nilai bela negara di UPNVYK, Irhas mengatakan pihak kampus telah memiliki roadmap mulai dari penyadaran, pemahaman, serta implementasi dan juga evaluasi sikap dan perilaku berbasis bela negara bagi mahasiswa baik itu dalam hal akademik maupun non akademik. Hal tersebut dilakukan demi mewujudkan mahasiswa menjadi agen ketahanan nasional melalui pendidikan bela negara dan proses bisnis di perguruan tinggi.

Adapun webinar panel sesi dua diisi oleh pembicara dari mahasiswa yang berbicara mengenai perspektif bela negara dari sudut pandang pemuda. Diantaranya adalah Whira Purnama Rizki mahasiswa UPNVYK, serta mahasiswa lain dari universitas mitra yaitu UPN Veteran Jakarta, UPN Veteran Jawa Timur, UIN Sunan Kali Jaga, Universitas Syiah Kuala, Universitas Andalas, Universitas Hsanuddin, serta Universitas Musamus.

Salah seorang peserta webinar bernama Rahma Nurfiani Husein menyampaikan kesannya setelah mengikuti kegiatan webinar. “Menurutku topiknya bagus dan visioner karena membahas masalah pemuda sejak sekarang untuk mempersiapkan Indonesia emas 2045,” ujarnya. Rahma menambahkan bahwa dari webinar ini ia menjadi sadar bahwa pemuda  sangat berperan untuk bangsa terlebih karena pemuda termasuk kedalam komponen cadangan bela negara, dirinya mengaku terinspirasi untuk lebih mempersiapkan masa depan.