UPNVY Pasang Alat Deteksi dan Peringatan Dini Longsor di Purworejo
Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta (UPNVY) berencana akan memasang alat sistem deteksi dan peringatan dini bahaya longsor di 2 lokasi. Alat ini akan dipasang di 2 tempat, yaitu desa Watuduwur, Kecamatan Bruno, dan Desa Telogoguwo, Kecamatan Kaligesing, Kabupaten Purworejo.
“Ini menjadi upaya UPNVY untuk mitigasi bencana tanah longsor yang sering terjadi di Kaligesing. UPNVY punya kepedulian untuk memitigasi, sehingga ketika bencana terjadi jangan sampai ada korban,” ujar Hendro Widjanarko, Sekretaris LPPM UPN ‘Veteran’ Yogyakarta, saat diwawancarai, Senin (7/10/2019).
Ia mengatakan bahwa alat ini lebih human friendly jika ditinjau dari sisi perawatan, penggunaan, dan edukasi pada masyarakat yang akan menggunakan. Alat ini mampu memetakan pergeseran tanah yang tidak biasa, sehingga akan memberikan sinyal pada warga.
Diperlukan waktu selama 3 bulan untuk merakit alat yang diberi nama SDPD (Sistem Deteksi dan Peringatan Dini) Bahaya Longsor ini. Tak sendirian, UPNVY menggandeng SMK N 2 Banjarnegara untuk pembuatan alat.
Sari mengatakan, salah satu keunggulan alat yang dirilis tim UPNVY adalah mampu mendeteksi gerakan tanah yang akan longsor. Ketika alat tersebut mendeteksi gerakan tanah, maka alat tersebut akan memberikan peringatan pada warga.
"Nanti akan ada bunyi sirine. Dengan demikian, sebelum kejadian longsor, warga dapat bersiaga melakukan tindakan seperlunya," ujar Sari Bahagiarti Kusumayudha, dosen Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral UPNVY.
Alat yang dirilis oleh tim UPNVY ini baru pertama kali dipasang di Kabupaten Purworejo. Rencananya di tahun 2020, UPNVY akan kembali memasang alat tersebut di Kabupaten Banjarnegara.
Tak hanya sekadar memasang alat SDPD Bahaya Longsor saja, UPNVY akan berupaya memantau alat tersebut dan melakukan edukasi pada masyarakat di sekitar lokasi pemasangan.
"Harapannya alat ini mampu mengurangi resiko bencana longsor di sekitar lokasi, masyarakat setempat mendapatkan tambahan wawasan, pengetahuan, dan tanggung jawab untuk mengelola alat tersebut," tutupnya. (asa/adn/adv)