Industrial Engineering Conference (IEC)

  • Rabu 04 Februari 2015 , 12:00
  • Oleh : Ritta Humas
  • 1735
  • 3 Menit membaca

Seminar nasional telah menjadi agenda rutin bagi sebagian besar program studi dalam sebuah universitas. Kewajiban Dosen untuk mempublikasikan karya ilmiahnya menjadi salah satu alasan kuat diadakannya seminar nasional. Di Program Studi Teknik Industri, seminar nasional diadakan setiap tahun dengan nama Industrial Engineering Conference (IEC). Konferensi IEC kali ini yang ke 9 (sembilan) dengan tema besar “Peran Teknik Industri dalam Pemberdayaan Industri Kecil dan Menengah untuk mendukung Ketahanan dan kemandirian Perekonomian bangsa”. Latar belakang dipilihnya tema IKM adalah karena saat krisis moneter tahun 1997-1998, sektor usaha yang terbukti tangguh menghadapi terpaan adalah Industri Kecil dan Menengah. Hal ini dikarenakan IKM mempunyai fleksibilitas dan elastisitas yang tinggi. Jumlah pekerja, omset dan aset pada skala kecil dan menengah membuat IKM mudah beradaptasi dengan keadaan ekonomi yang fluktuatif. IKM juga berjasa bagi negara dalam penyediaan lapangan pekerjaan. Meskipun dalam skala kecil dan menengah, namun jika disebuah negara mempunyai IKM dalam jumlah yang banyak dengan kondisi ekonomi yang sehat, maka IKM akan menjadi penguat ekonomi sebuah negara. Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan tentang bagaimana pengelolaan sumber daya, teknologi dan indormasi dan hal lain yang terkait kepada para pelaku IKM. Sehingga IKM bisa bertahan dan ikut memajukan ekonomi bangsa.

Teknik Industri merupakan sebuah program studi yang berusaha untuk merancang, mengevaluasi dan meningkatkan performansi sebuah sistem industri, tak terkecuali IKM. Sehingga, pada seminar IEC  kali ini, Program Studi Teknik Industri UPN “Veteran” Yogyakarta bermaksud agar ilmu yang dipejari dapat memberi manfaat pada IKM dan membantu memperkuat perekonomian bangsa. Pembicara yang dihadirkan pada IEC  adalah kolaborasi dari tiga bidang yang berbeda yaitu dari akademisi teknik industri yang akan memaparkan peran teknik industri dalam pengembangan IKM oleh Bapak Prof. Udisubakti Ciptomulyono yaitu Guru Besar di Teknik Industri Istitut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Prof. Udisubakti memaparkan tentang ilmu yang diperoleh di Teknik Industri yang bermanfaat untuk meningkatkan IKM di Indonesia. Pembicara kedua adalah dari pemerintah yaitu perwakilan dari Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG) Daerah Istimewa Yogyakarta. Perwakilan BPTTG memaparkan pembinaan IKM dari sudut pandang pemerintah. Pembicara ketiga adalah pelaku IKM yaitu perwakilan dari pemilik IKM usaha bunga kering dan hiasan dinding Bantul. Ketiga pembicara ini berkolaborasi membahas bagaimana pembinaan dan peningkatan IKM di Indonesia dengan ilmu-ilmu yang ada di teknik industri dan peran serta pemerintah.

IEC  yang diadakan di ruang seminar gedung agus salim Kampus UPN "Veteran" Yogyakarta ini mendapat sambutan baik, dibuktikan dengan banyaknya peserta yang mengikuti acara IEC . Total peserta seminar berjumlah 220 peserta lebih dimana 51 diantaranya adalah peserta pemakalah. 51 makalah yang terhimpun dalam buku prosiding IEC  berasal dari internal UPN “Veteran” Yogyakarta dan eksternal. Peserta pemakalah Eksternal diantaranya dari ITS Surabaya, UTM Madura, UNS Surakarta, PolMan Bandung, UNDIP Semarang, UnPar bandung, STTA Yogyakarta, UII Yogyakarta, ITENAS Malang, UGM Yogyakarta, Atma Jaya Jakarta, Politeknik Negeri Samarinda, UNTIRTA Serang Banten, UIN Suka Yogyakarta, STIKUBANK Semarang, dan USB Surakarta. Makalah yang diterima IEC  mencakup berbagai keilmuan yang berhubungan dengan IKM dan Teknik Industri. Harapannya, beragam ilmu, konsep pemikiran dan hasil penelitian yang akan dipresentasikan dapat bermanfaat bagi IKM dan peserta seminar serta dapat mendukung IKM dalam rangka menciptakan perekonomian bangsa yang mandiri dan tangguh.

Yuli Dwi Astanti, ST,MT

Dosen Prodi TI UPN Yogyakarta