UPN Veteran Yogyakarta Dorong Mahasiswa Sadar Bencana Lewat Lomba 'Fire and Rescue'

  • Sabtu 27 November 2021 , 12:52
  • Oleh : Dewi
  • 2494
  • 3 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Sleman_Kesadaran akan kebencanaan dan mitigasi menjadi salah satu hal yang tak bisa dikesampingkan dalam dunia industri dan penambangan. Pasalnya risiko bencana bisa terjadi di mana saja termasuk di kawasan industri dan pertambangan. Selain keberadaan fasilitas penunjang yang mumpuni, SDM yang siaga bencana juga dibutuhkan. Dalam hal ini Tim Cepat Tanggap, pemadam kebakaran atau fire and rescue menjadi sosok penting dan tak bisa dianggap remeh serta harus memiliki kompetensi di bidangnya.

Universitas Pembangunan Nasional ‘Veteran’ Yogyakarta (UPNVY) sebagai salah satu perguruan tinggi yang memiliki program studi terkait dengan bidang pertambangan juga membekali mahasiswanya dengan ilmu dasar kesiapsiagaan akan bencana. Sesuai dengan kondisi tersebut, Rektor UPNVY, Mohammad Irhas Effendi mengatakan bahwa keikutsertaan pihak kampus dalam ajang Indonesian Fire and Rescue Competition (IFCR) 7 ini menjadi hal yang tepat untuk mengembangkan kecakapan mereka.

"Ini sangat relevan untuk kami. Jadi mahasiswa juga bisa mempersiapkan diri secara total bagaimana situasi ketika terjun ke dunia pertambangan untuk menghadapi beberapa potensi bencana. Di universitas memang kita ajarkan tetapi tidak semasif seperti yang saat ini. Tidak lengkap rasanya jika tidak didukung dengan kesiagaan bagaimana menangani bencana," ungkap Irhas saat ditemui di Auditorium UPNVY pada Jumat (26/11/2021).

Kompetisi ini menjadi yang pertama kalinya digelar di UPNVY dengan melibatkan sebanyak 13 peserta yang terdiri dari 12 perusahaan tambang besar di Indonesia serta satu universitas yakni UPNVY. Irhas menyebut dari pihak universitas sendiri, mereka mengikutsertakan mahasiswa, tenaga keamanan serta tenaga pendidikan supaya mereka bisa memahami secara langsung bagaimana praktik di lapangan.

"Saya berharap mahasiswa lebih memahami bagaimana cara menangani kebencanaan di pertambangan dan juga perlu ada pemahaman lebih dalam. Untuk masyarakat saya berharap bisa belajar bagaimana penanganan bencana di dunia tambang," katanya.

Project Officer IFCR 7, Muhammad Idrus mengatakan acara yang berlangsung selama 5 hari ini memiliki sebanyak 6 kompetisi yang diperlombakan. Masing-masing berkaitan dengan kesiagaan bencana.

"Dalam ajang ini ada sejumlah lomba dari road accident rescue, structure fire fighting, high angle rescue, firefighter competency test, collapsed structure search and rescue dan firefighter combat challenge. UPNVY sendiri sebagai tuan rumah memang dikatakan belum seperti tim lainnya menginagt ada mahasiswa. Saya berharap ini jadi ajang belajar satu sama lain," katanya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, KGPAA Paku Alam X mengapresiasi kegiatan ini. Menurutnya setiap insan yang bekerja di dunia kesiagaan bencana adalah orang-orang terpilih dan memiliki dedikasi yang besar dalam rangka menjaga keamanan.

"Saya mengapresiasi kegiatan ini. Anda adalah orang pilihan. Kalau nggak punya keinginan sebagai rescuer nggak akan bisa. Jika hanya ikut-ikutan di tengah jalan akan gagal," katanya.

"Saya berharap ajang ini juga bisa dijadikan momen silaturahmi, sharing pengetahuan apa dan bagaimana menangani bencana. Di tiap lokasi dan dimana pun pasti akan berbeda," pungkasnya.

UPNVY juga akan melakukan penyesuaian jalur selama event ini digelar. Panitia akan menutup jalan menuju ke lapangan sepak bola pada 27 November - 1 Desember 2021. Sehingga, civitas akademika yang akan masuk menuju Fakultas Teknologi Mineral dan Fakultas Pertanian, dialihkan pada pintu keluar samping rumah dinas rektor.

UPNVY Dorong Mahasiswa Sadar Bencana Lewat Lomba 'Fire and Rescue' | kumparan.com