Dobrak Stigma Negatif, Alumi UPNVY Lahirkan Platform Kerjabilitas
Jakarta, IDN Times - Mencari pekerjaan bukanlah hal yang mudah bagi kaum disabilitas. Stigma negatif dan lingkungan yang belum inklusif kerap menjadi masalah di tengah masyarakat. Berawal dari itulah, Tety Sianipar dan dua orang rekannya tergerak untuk membuat wadah yang menjembatani kaum disabilitas dalam mencari kerja.
"Dimulai 2014. Foundernya ada tiga yaitu saya, Ruby, dan Mila sebagai co-Founder," kata Tety kepada IDN Times.
Seperti apa kisah inspiratif Tety, perempuan muda yang sempat terpilih untuk bertemu Presiden Joko “Jokowi” Widodo di Bogor beberapa waktu lalu?
Simak penuturannya kepada reporter IDN Times, Indiana Malia, berikut ini.
1. Kerjabilitas lahir dari obrolan ringan
Tety mengatakan, saat itu dirinya bekerja di lembaga internasional Jerman di Yogyakarta. Lembaga itu fokus pada isu disabilitas dalam bidang kebencanaan yang inklusif. Sementara, Ruby bekerja sebagai konsultan.
"Waktu itu awalnya ngobrol-ngobrol saja. Saya cerita tentang pengalaman di lembaga, lalu melihat bahwa banyak masalah yang sebenarnya bisa diselesaikan begitu mereka punya pekerjaan sektor formal atau informal. Dengan bekerja, kapasitas mereka meningkat dan tercipta lingkungan yang inklusif," ujarnya.
Dari obrolan ringan itulah tercetus ide untuk membuat platform eksklusif buat kaum disabilitas layaknya jobstreet, linkedin, dan lain-lain. Menurut Tety, belum ada platform yang secara khusus memerhatikan kaum disabilitas. Padahal, tak sedikit dari mereka yang mengeyam pendidikan formal.
"Ada Sekolah Luar Biasa dan kampus-kampus yang mulai terbuka untuk disabilitas. Tetapi, setelah lulus jarang sekali ditemukan lapangan pekerjaan di sektor formal untuk mereka. Kebanyakan di sektor informal," ungkapnya.
2. Ikut kompetisi Wikimedia Foundation
Tety dan Ruby lantas mengikuti kompetisi ide kreatif yang diselenggarakan oleh Yayasan Wikimedia. Bersaing dengan ratusan peserta lain, mereka dituntut untuk memecahkan masalah-masalah sosial melalui gadget. Platform Kerjabilitas.com pun berhasil diluncurkan pada Maret 2015. Tak lama kemudian, rekan mereka, Mila, bergabung menjadi co-Founder.
"Aku dan Ruby masukin ide bikin platform Kerjabilitas. Kami dapat pendanaan selama setahun. Waktu itu belum mikir panjang, karena di lapangan gak sesederhana yang kami pikir. Banyak perusahaan yang belum sadar disabilitas," kata alumnus Teknik Informatika Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta tersebut.
Sumber https://www.idntimes.com/news/indonesia/indianamalia/dobrak-stigma-negatif-tety-sianipar-lahirkan-platform-kerjabilitas/full