FEB UPN VETERAN YOGYAKARTA Bekerjasama dengan Kementerian Pembangunan Wanita, Keluarga, dan Masyarakat Malaysia tentang Pengentasan Kemiskinan

  • Jumat 03 Maret 2023 , 05:35
  • Oleh : Dewi
  • 1847
  • 2 Menit membaca
UPN VETERAN Yogyakarta

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pembangunan Nasional 'Veteran' Yogyakarta (FEB UPNVY) mengunjungi Yayasan Kebajikan Negara Kementerian Pembangunan Wanita, Keluarga, dan Masyarakat (KPWKM) Malaysia pada Februari 2023. Di samping mempererat hubungan kedua negara, kunjungan ini sebagai program pengabdian masyarakat dari FEB UPNVY di Malaysia.

Ada banyak sektor yang bisa dikembangkan bersama oleh kedua belah pihak, termasuk dalam pengentasan pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat rentan di Malaysia. Rektor UPNVY, Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si mengatakan apabila kerja sama antara UPNVY dan KPWKM Malaysia terbuka lebar. Satu sama lain bisa saling belajar. Dalam pertemuan ini, rombongan UPNVY mengunjungi rumah singgah yang berada di bawah naungan KPWKM Malaysia.

"Peluang kerja sama dengan pemerintah Malaysia, khususnya Kementerian Pembangunan Wanita, Keluarga, dan Masyarakat Malaysia bisa menjadi simbiosis mutualisme kedua belah pihak. Kami memberikan keilmuan yang kami pelajari, kami pun belajar kondisi dan penanganan pengangguran dan kemiskinan di Malaysia," kata Irhas.

Di rumah singgah yang rombongan UPNVY kunjungi, terdapat berbagai jenis masyarakat dari gelandangan, pengangguran, sampai masyarakat miskin. Jenis pengabdian masyarakat akan menyesuaikan dengan kebutuhan, termasuk dengan memberikan keilmuan bertani serta berdagang.

Pengabdian masyarakat ini harapannya berupa ilmu dan skill yang berkelanjutan. Sehingga saat anggota pengabdian sudah kembali ke Indonesia, programnya masih berjalan dan bertahan. "Ini sebagai pembuka kerjasama pengabdian. Semoga ke depan program ini terus berjalan dan saling mendapat manfaat," katanya.

Menurut Dekan FEB UPNVY, Dr. Drs. Sujatmika, M.Si., perbaikan ekonomi salah satu cara memutus rantai kemiskinan. Saat satu bagian rantai kemiskinan terputus, maka generasi ke depannya bisa hidup lebih baik secara ekonomi dan status. Pengangguran menjadi masalah tidak hanya di Indonesia dan Malaysia, namun juga seluruh dunia.

"Perlu ada langkah dan program konkret untuk mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Selain kesejahteraan hak semua bangsa, menurunnya kemiskinan menjadi upaya menurunkan masalah sosial, termasuk kriminalitas," kata Sujatmika.

Sebagai lembaga di sektor pendidikan, UPNVY memiliki tanggung jawab dan peran untuk mengatasi hal-hal seperti ini. Khususnya FEB, ruang yang memang mempelajari aspek masyarakat dari sisi ekonomi. "Keilmuan akan semakin melekat saat dipraktikkan dan diamalkan," katanya.

Dari segi karakteristik, masyarakat Indonesia dan Malaysia masih mirip-mirip dalam hal ras, adat, agama, sampai bahasa. Sehingga potensi pemahaman satu sama lain saat program berlangsung cukup besar.

"Kerja sama ini menjadi momentum yang baik untuk saling menguatkan hubungan kedua negara. Tidak menutup kemungkinan kerja sama akan merambah ke bidang-bidang yang lain. Terima kasih atas semua pihak yang terlibat, khususnya Kementerian Pembangunan Wanita, Keluarga, dan Masyarakat Malaysia yang menerima kami dengan hangat."