Yogyakarta – UPN Veteran Yogyakarta meningkatkan peran Bidang Kehumasan dan Protokol dengan menggelar sosialisasi berjudul "Peran Strategis Humas dan Protokol dalam Mendukung Kampus Berdampak di Lingkungan UPN Veteran Yogyakarta". Sosialisasi yang digelar pada Senin (21/7/2025) tersebut, mendatangkan dua narasumber dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek).

Keduanya adalah Doddy Zulkifli Indra Atmaja, S.I.Kom, M.Si. selaku Kepala Bagian Humas dan Protokol Kemdiktisaintek dan Yayat Hendayana, S.S., M.Si., sebagai Ketua Tim Layanan Publik dan Informasi Publik Kemdiktisaintek. Kedatangan dua narasumber tersebut, juga menjadi bentuk internalisasi Program Kampus Berdampak Kemendiktisaintek di lingkungan UPN Veteran Yogyakarta.

Rektor UPN Veteran Yogyakarta, Prof. Dr. Mohamad Irhas Effendi, M.Si, berharap sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan peran Bidang Kehumasan dalam membangun citra positif dan menjaga reputasi intitusi. Sejalan dengan itu, fungsi protokol ditekankan sebagai kunci utama dalam kelancaran penyelenggaraan acara-acara penting kampus yang berskala nasional maupun internasional.

“UPN Veteran Yogyakarta sedang membangun sebuah opini menjadi kampus yang kuat dalam nilai-nilai Bela Negara, kampus yang kuat di bidang energi, minerba dan migas untuk menopang transisi dan transformasi energi, dan terakhir kampus yang responsif terhadap perubahan,” ujar Rektor dalam sambutannya saat membuka acara.

Rektor juga berharap masing-masing unit dapat mendukungan peran Kehumasan dan Protokol guna mendukung citra positif UPN Veteran Yogyakarta.

Doddy Zulkifli Indra Atmaja, S.I.Kom, M.Si. menyampaikan materi tentang Komunikasi Publik.  Kepala Bagian Humas dan Protokol Kemdiktisaintek tersebut mengungkapkan bahwa, Humas memiliki sejumlah peran strategis antara lain, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas, membangun citra dan reputasi, mengedukasi dan memberdayakan masyarakat, mengelola krisis dan mengurangi kepanikan, mendorong partisipasi publik, dan menangkal disinformasi dan hoaks.                                                                                   

“Ketika bicara komunikasi publik adalah pesan yang pasti sampai kepada khalayak luas dan tidak terjadi perbedaan apa yang ingin kita sampaikan dan apa yang mereka tangkap,” jelasnya.

Ia juga menyampaikan sejumlah tantangan utama komunikasi publik di era digital, seperti misinformasi dan disinformasi, peran AI, distrust terhadap institusi, echo chamber, filter bubble, dan overload informasi.

“Selain itu, yang paling harus kita perhatikan sekarang adalah perkembangan citizen journalism, dengan hanya memakai handphone kadang nama institusi, pribadi, mudah jatuh. Karena itu, bagaimana Tim Humas di institusi tersebut mengelola reputasi semakin baik tidak sebaliknya,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Yayat Hendayana, S.S., M.Si., menyampaikan materi tentang Peningkatan Kompetensi SDM Keprotokoleran di Perguruan Tinggi. Ketua Tim Layanan Publik dan Informasi Publik Kemdiktisaintek tersebut menyampaikan sejumlah hal krusial terkait dengan peran protokol dalam teknik pengaturan acara dan upacara.

“Protokol memiliki peran penting dalam mengatur acara formal dengan metode keprotokolan modern yang bersifat universal,” ujarnya mengawali paparan materi.

Seluruh peserta yang hadir juga menyimak dengan baik materi tentang tata tempat, tata penghormatan, tata urutan, tata penghormatan dengan bendera dalam penandatanganan perjanjian kerja sama, tata busana, dan pertemuan bilateral. Tidak kurang dari 60 peserta yang hadir dalam sosialisasi tersebut mulai dari rektor, para wakil rektor, kepala biro, pra wakil dekan, kepala bagian, tim protokoler, tim humas, hingga staf di masing-masing unit.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan para staf di bidang humas dan protokol UPN Veteran Yogyakarta. Dengan demikian, mereka dapat bekerja lebih sinergis dan proaktif dalam mendukung berbagai program kampus yang berorientasi pada dampak nyata, baik di bidang pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat.

Penuli: Ulfa

Editor: Dewi