Kisah Afri, Anak Sopir yang Lolos Seleksi Mandiri UPN
KULON PROGO – Impian Afriliani M Handini untuk melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri akhirnya dapat terwujud. Setelah berjuang mengikuti ujian Seleksi Mandiri (SM) Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta (UPNVY) bersama 5563 peserta pada 9 Juli 2017 lalu, Afriliani berhasil lolos menjadi mahasiswa baru.
Menanti pengumuman hasil ujian SM menjadi saat yang menegangkan bagi Afri. Sembari menunggu pengumuman ia menghabiskan waktu dengan membantu pekerjaan rumah, dirinya juga tak henti – hentinya berdoa.
Di hari pengumuman, Selasa (18/7/2017), Afri ditemani sang adik pergi ke warnet tak jauh dari rumahnya. Beruntung dara kelahiran Kulonprogo, 17 April 1999 ini diterima di Prodi Teknik Geofisika sesuai dengan pilihannya pertama.
“Selama menunggu pengumuman saya sempatkan untuk sholat tahajud. Saya takut kalau tidak diterima. Alhamdulillah saya senang sekali akhirnya diterima,” ceritanya melalui pesan aplikasi, Senin (19/7/2017).
Lahir dari keluarga sederhana tak mematahkan semangat Afri untuk mengenyam bangku kuliah. Setelah gagal di ujian SMPTN dan SBMPTN dirinya mencoba peruntungan SM UPNVY melalui jalur bidikmisi. Meski senang telah diterima menjadi mahasiswa di UPNVY, namun dirinya khawatir tidak bisa lolos Bidikmisi. Dirinya mengaku sangat mengharapkan beasiswa tersebut agar dapat meringankan beban kedua orang tua membiayainya kuliah.
Diceritakan Afri melalui telefon, saat ini keluarganya masih menumpang dirumah kakek neneknya di Boto Kulon, Kembang, Nanggulan. Ayahnya bekerja sebagai sopir rental, penghasilannya tiap bulan tidak menentu. Sedangkan ibunya tidak bekerja karena harus merawat kakek dan neneknya. Adiknya saat ini masih duduk di kelas 3 SMA.
“Nenek dan kakek saya sudah sepuh, sering sakit-sakitan sehingga ibu yang merawat dirumah. Hanya bapak yang bekerja sedanhkan adik saya juga masih sekolah,” ujarnya lirih.
Afri merupakan peserta bidikmisi dari SMA Negeri Sentolo dengan nilai UN 32,5. Sejak SMP anak pertama dari dua bersaudara ini memang berprestasi di sekolah. Pun saat di SMA dirinya rangking 1 dan untuk pararel selalu masuk 5 besar. Di mata keluarga Afri merupakan anak yang penurut dan pekerja keras. Diakui sang ayah, Nurhandono, putrinya ini adalah seorang yang rajin dan penuh semangat dalam belajar.
“Saya senang dan terharu akhirnya Afri diterima di UPN, semoga bisa memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan dilancarkan kuliahnya. Semoga kelak bisa membantu orang tua,” tutur Nurhandono.
Keberhasilan Afri yang berasal dari keluarga kurang mampu menjadi salah satu mahasiswa Prodi Teknik Geofisika UPNVY layak menjadi inspirasi dan motivasi. (wwj/humas)